Bisnisbandung.com - Amien Rais, salah satu tokoh politik senior di Indonesia, kembali melontarkan kritik tajam terhadap kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam pernyataannya yang diunggah melalui kanal YouTube pribadinya, Amien Rais mengungkapkan keprihatinannya terhadap arah bangsa Indonesia di bawah pemerintahan Jokowi yang dinilainya semakin menjauh dari cita-cita para pendiri bangsa.
Mantan ketua MPR itu menyoroti beberapa aspek yang menurutnya menjadi bukti bahwa pemerintahan Jokowi selama 10 tahun terakhir telah membawa Indonesia ke arah yang tidak diinginkan.
“Selama 10 tahun berkuasa, hanya pandai menambah utang, lihai memecah belah bangsa, mengacak-acak penegakan hukum, menghancurkan demokrasi, dan menggantinya dengan oligarki, menciptakan jurang sosial ekonomi yang sangat tajam dan sangat menganga lebar,” lugasnya.
Baca Juga: Kesederhanaan Paus Fransiskus vs Kemewahan Kaesang, Rocky Gerung Siapa yang Lebih Mulia?
Ia menyebutkan bahwa rezim Jokowi telah sukses menciptakan oligarki yang merusak tatanan demokrasi dan memperdalam kesenjangan sosial ekonomi.
Menurutnya kondisi ini terbukti dari temuan Oxfam yang menunjukkan bahwa kekayaan empat orang terkaya di Indonesia lebih besar daripada gabungan kekayaan 100 juta rakyat Indonesia.
Temuan ini, menurutnya, tidak pernah dibantah oleh pemerintah, yang menunjukkan validitas dari pernyataan tersebut.
Selain itu, Amien Rais menyinggung perubahan mentalitas yang terjadi di Indonesia selama pemerintahan Jokowi.
Baca Juga: Zulfan Lindan: Keberhasilan Partai Anies Bergantung Pada Kinerja Prabowo
“Nah, saya ingin mengangkat dua hal yang sangat mencolok mata, hati, dan pikiran kita. Pertama, mentalitas budak atau "slave mentality" yang dikembangkan Jokowi selama 10 tahun ini sudah makin mengakar,” ujarnya.
Ia menyatakan bahwa selama satu dekade terakhir, mentalitas bangsa Indonesia telah mengalami pergeseran yang signifikan.
Dalam sudut pandangnya mentalitas pemberani yang diwariskan oleh para pendiri bangsa telah digantikan oleh mentalitas pengecut, yang ia sebut sebagai "mentalitas budak" atau "slave mentality".
Baca Juga: Kritik Pedas Ple Priatna, Kepemimpinan Jokowi Bawa Indonesia ke Arah yang Salah