Bisnisbandung.com - Dalam sebuah dialog yang memanas, Rocky Gerung dan Silfester Matutina terlibat dalam perdebatan yang tajam dan penuh emosi.
Diskusi yang awalnya difokuskan terkait dengan Presiden Jokowi, dengan cepat beralih menjadi serangan pribadi dan pembahasan tentang filsafat.
Mengingatkan kembali pada debat panas yang pernah terjadi antara Rocky Gerung dan Hotman Paris.
Silfester Matutina mengaku sebagai seorang pengusaha dan juga lawyers di acara tersebut, “Saya seorang usahawan dan saya seorang lawyer. Jadi, Anda salah, ya. Dan Anda pikir kami ini rumit berpikir? Anda lihat muka Saya ini cerah, hidup saya bahagia.”
Baca Juga: Zulfan Lindan: Keberhasilan Partai Anies Bergantung Pada Kinerja Prabowo
Kemudian ia melontarkan kritik pedas, menyebut Rocky sebagai "manusia pecundang" yang tidak memiliki kontribusi nyata bagi republik ini.
"Saya belum tahu gunanya Anda buat republik ini," tegas Silfester, sambil mempertanyakan nilai Rocky bagi masyarakat.
Menanggapi serangan tersebut, Rocky Gerung mencoba mengarahkan diskusi ke ranah filosofis.
Ia menyebut nama William Ockham, seorang imam Katolik yang dikenal dengan prinsip parsimoni dalam berpikir, untuk membandingkan situasinya dengan Ockham yang juga tidak menikah.
Baca Juga: Kritik Pedas Ple Priatna, Kepemimpinan Jokowi Bawa Indonesia ke Arah yang Salah
Namun, Silfester segera mengkonfrontasi pernyataan ini, dengan menegaskan bahwa biarawan seperti Ockham memilih untuk tidak menikah sebagai bagian dari pilihan hidup mereka, berbeda dengan situasi Rocky yang dianggapnya tidak relevan.
Diskusi semakin memanas ketika Silfester menuduh Rocky menghina kaul kekal para rohaniawan Katolik, sebuah tuduhan yang segera dibantah oleh Rocky.
Rocky menekankan bahwa ia hanya memberikan pengecualian dalam berpikir, dan tidak bermaksud untuk menghina siapa pun.
Baca Juga: Paus Fransiskus menggunakan Mobil Inova Zenix di Indonesia