Namun, Silfester tetap pada pendiriannya bahwa Rocky tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang sejarah dan ilmu pengetahuan.
Perdebatan kemudian beralih ke pembahasan mengenai dukungan publik terhadap Presiden Jokowi.
Silfester menegaskan bahwa meskipun Jokowi sering dikritik di media sosial, ia tetap mendapatkan dukungan luas dari masyarakat di seluruh pelosok negeri.
"Pak Jokowi disambut dengan ribuan dan puluhan ribu orang, bahkan ratusan ribu orang di mana pun beliau pergi," kata Silfester, menegaskan bahwa Rocky hanya menghantam tanpa memberikan solusi nyata.
Rocky kemudian mencoba menggiring diskusi kembali ke isu filsafat, menyebut nama-nama seperti MAW Brower, Gus Dur, dan Leo Tolstoy.
Namun, Silfester menanggapinya dengan tegas, menyatakan bahwa pembahasan tersebut tidak relevan dengan topik utama yang sedang dibahas.
Ia meminta agar Rocky Gerung fokus pada bukti konkret atas tuduhannya terhadap Jokowi dan tidak mengalihkan perhatian dengan diskusi filosofis.
Debat ini menggambarkan betapa intensnya perbedaan pandangan antara Rocky Gerung dan Silfester Matutina, terutama terkait dengan cara berpikir dan pandangan mereka terhadap kepemimpinan nasional.***
Baca Juga: Langkah Berani Ridwan Kamil Silaturahmi dengan The Jakmania di Tengah Rivalitas Persib dan Persija
Artikel Terkait
Impeachment Jokowi dan Implikasi Bagi Prabowo, Rocky Gerung: Semua Kemungkinan Ada di Depan Mata
Keadilan Politik Harus Kembali! Rocky Gerung: Anies Baswedan Harus Cepat Bikin Partai di Tengah Dinasti Jokowi
Skandal Private Jet Kaesang, Rocky Gerung Desak KPK Jangan Tutup Mata!
Jokowi Cemas Menjelang Lengser, Rocky Gerung: Minta Perlindungan Prabowo?
IKN Kena Potong Anggaran, Rocky Gerung: Prabowo Bisa Batalkan Proyek Ambisius Jokowi
Misteri Hilangnya Kaesang Usai Laporan Gratifikasi Private Jet, Rocky Gerung: Awal Mula Turunnya Jokowi?