Bisnisbandung.com - Titi Anggraini Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) mengungkapkan kekhawatirannya tentang carut-marut yang terjadi dalam pelaksanaan Pilkada Serentak di Indonesia.
Menurut Titi Anggraini proses pemilihan kepala daerah kali ini dipenuhi dengan berbagai masalah serius.
Mulai dari praktek saling sandera politik hingga upaya jegal-menjegah calon tertentu.
Baca Juga: Gelar Pertemuan di Kota Bandung, SAI Canangkan Kesejahteraan Para Member
Titi Anggraini menyebutkan bahwa situasi ini mencerminkan krisis integritas dalam sistem demokrasi Indonesia.
Dikutip dari youtube Bambang Widjojanto, Titi Anggraini menjelaskan “Dalam pilkada kali ini, kita melihat bagaimana politisi dan calon kepala daerah saling menyandera satu sama lain.”
“Membuat transaksi politik yang tidak sehat, dan memanfaatkan posisi mereka untuk menghalangi lawan politik,” tegas Titi Anggraini.
Saling sandera politik menurut Titi Anggraini mengacu pada situasi di mana para calon atau partai politik terlibat dalam kesepakatan yang merugikan.
Baik dalam bentuk korupsi atau tekanan politik untuk saling mendukung atau menghancurkan lawan.
Titi Anggraini menekankan “Ini jelas merusak proses demokrasi dan mengabaikan kepentingan rakyat.”
“Kita harus berani menghadapinya dan memastikan agar proses pilkada benar-benar bersih dan adil,” tambahnya.
Titi Anggraini menilai bahwa beberapa pihak terlibat dalam praktek-praktek yang bertujuan untuk menjegal calon tertentu agar tidak bisa bersaing secara fair dalam pilkada.
“Ada berbagai cara untuk melakukan ini, mulai dari pembatasan akses informasi, manipulasi suara, hingga intimidasi terhadap calon dan tim sukses mereka,” ujarnya.
Baca Juga: Mengungkap Dugaan Gratifikasi Kaesang, Rocky Gerung Curigai Adanya Tabir yang Lebih Jauh