Bisnisbandung.com - Anies Baswedan kemungkinan akan dihadapkan pada tantangan besar dalam upayanya membangun partai politik baru.
Hersubeno Arief, seorang jurnalis, mengungkapkan kekhawatirannya bahwa Anies kemungkinan akan menghadapi berbagai rintangan, baik dari sisi regulasi maupun praktik politik yang tidak adil.
Menurutnya, upaya penghalangan terhadap Anies tidak hanya terbatas pada aspek legal, tetapi juga mencakup upaya-upaya terselubung untuk mencegahnya maju dalam Pilpres 2029.
Dalam konteks politik Indonesia, persaingan antar kandidat sering kali disertai dengan taktik-taktik yang tidak selalu fair.
Baca Juga: Konstitusi Dijadikan Alat Melanggengkan Dinasti Jokowi, Mahfud MD: Saya Mual Mengomentarinya
Hersubeno Arief menyoroti bahwa di Jakarta, misalnya, meskipun aspirasi warga untuk mendukung Anies Baswedan cukup besar, nama Anies tidak akan ada dalam kartu suara Pilkada.
Ini mencerminkan bagaimana aturan dan permainan politik bisa diatur sedemikian rupa untuk membatasi pilihan rakyat.
Kandidat lain, seperti Ridwan Kamil, Susi Pudjiastuti, Pramono Anung, dan Rano Karno, justru mendapatkan tempat dalam kontestasi, sementara Anies dihalangi.
Jika Anies Baswedan berhasil membangun partai politiknya sendiri, tantangan berikutnya yang kemungkinan akan dihadapi adalah proses verifikasi partai oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca Juga: Mahfud MD Ungkap Jokowi Memang Ingin Tiga Periode : Meski Sudah Dibantah, Indikasinya Jelas
Jurnalis FNN itu mengingatkan bahwa meskipun partai tersebut lolos verifikasi, upaya untuk menghalangi Anies tidak akan berhenti di situ.
Berbagai cara mungkin digunakan untuk membatasi langkah politik Anies, termasuk potensi kecurangan dalam proses pemilihan.
Situasi ini, dalam pandangannya, mencerminkan realitas politik di mana aturan main sering kali ditentukan oleh mereka yang berkuasa.
Baca Juga: Sandiwara Megawati dan Jokowi, Faizal Assegaf Ungkap Keributan Mereka Hanya Soal Pilkada dan Pilpres