Bisnisbandung.com - Anies Baswedan menolak tawaran dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk maju sebagai calon gubernur dalam Pilgub Jawa Barat.
Keputusan ini memunculkan berbagai spekulasi dan dinamika baru dalam persaingan politik di provinsi tersebut.
Menurut Hersubeno Arief di kanal YouTube pribadinya, sejak kemarin sore hingga siang tadi, banyak pihak yang menantikan keputusan Anies.
Dua kelompok pendukung Anies terlihat memiliki pandangan yang berbeda. Kelompok pertama, yang terdiri dari pendukung di akar rumput, cenderung tidak peduli dari mana Anies maju, asalkan ia tetap mendapatkan jabatan penting.
Baca Juga: Pilihan Berlimpah di Pilkada 2024, Jokowi Sebut Proses Demokrasi Semakin Terbuka
Namun, kelompok kedua, yang lebih rasional, merasa khawatir jika Anies benar-benar maju di Jawa Barat.
Sepanjang hari kemarin, beredar kabar bahwa Anies akan diusung oleh PDIP berpasangan dengan Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Ono Surono.
Kabar ini bukan sekadar rumor, tetapi berdasarkan tawaran nyata yang diberikan kepada Anies Baswedan.
Media mainstream juga banyak memberitakan kemungkinan Anies untuk maju, menciptakan suasana penuh ketegangan hingga menjelang tengah malam.
Baca Juga: Kami Bukan Sultan, Tapi Kami Punya Visi! Hengky Kurniawan Kembali ke Arena Pilkada Bandung Barat
Meski Anies memutuskan untuk menolak tawaran tersebut, PDIP tetap melanjutkan langkahnya. Pada pukul 00:08, mereka mendaftarkan dua kader internalnya ke KPUD Jawa Barat, yakni Jeje Wiradinata, Bupati Pangandaran, dan Ronald Suradi Praja, aktor komedi dan penyiar.
Meskipun pendaftaran dilakukan melewati batas waktu yang ditentukan, yaitu pukul 24:00, KPUD tetap menerima pendaftaran tersebut.
Yang menarik, kandidat yang diusung oleh PDIP tidak hadir langsung ke KPUD. Jeje dan Ronald hanya hadir secara daring, sementara Ono Surono bersama pengurus PDIP lainnya yang datang ke lokasi.
Baca Juga: Tak Mundur dari Dunia Hiburan, Gilang Dirga Berjanji Terus Promosikan Bandung Barat