Bisnisbandung.com - Aksi demonstrasi yang melibatkan mahasiswa dan masyarakat sipil masih terus berlanjut di berbagai wilayah di Indonesia.
Meski Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah membatalkan rencana pengesahan revisi Undang-Undang Pilkada gelombang protes tak kunjung reda.
Pengamat politik Rocky Gerung menyebutkan fokus dari aksi-aksi ini kini telah bergeser ke arah pelengseran Presiden Jokowi.
Baca Juga: 4 Cara Menikmati Hidup yang Perlu Kamu Ketahui
Rocky Gerung menjelaskan bahwa aksi demonstrasi ini tidak hanya tentang penolakan revisi UU Pilkada.
Menurutnya masyarakat sipil dan mahasiswa kini menuntut lebih jauh.
Yakni meminta pertanggungjawaban Jokowi atas berbagai kebijakan yang dinilai sebagai bentuk penyalahgunaan kekuasaan.
Dikutip dari youtube pribadinya, Rocky Gerung menjelaskan “Kalau kita lihat, aksi ini sudah bukan sekadar soal revisi UU Pilkada.”
“Ini sudah mengarah ke upaya melengserkan Jokowi. Bukan dengan kekerasan, tetapi melalui tekanan politik,” ujar Rocky Gerung.
Baca Juga: Tips Untuk Berpikir Positif Dalam Segala Situasi
Ia menambahkan bahwa ambisi Presiden Jokowi yang sering dikaitkan dengan abuse of power telah menciptakan ketegangan politik yang semakin memanas.
Menurut Rocky Gerung upaya Jokowi dalam menangani kasus-kasus hukum dan korupsi pun dinilai hanya sebagai alat politik, bukan didasarkan pada urgensi hukum yang sesungguhnya.
Rocky Gerung menekankan “Upaya menangkap koruptor juga dianggap sebagai abuse of power karena lebih didasarkan pada kepentingan politik daripada keadilan hukum.”
“Ini yang membuat publik semakin muak dan demonstrasi ini akan terus berlangsung hingga tuntutan mereka terpenuhi,” jelasnya.
Baca Juga: Industri MICE di Jabar Terus Berkembang, Plataran Bandung Siap Jadi Venue Bintang Lima