Bisnisbandung.com - Dalam dinamika politik internal PDIP, muncul pro dan kontra terkait pengusungan Anies Baswedan sebagai calon gubernur.
Hersubeno Arief, jurnalis seior, mengungkapkan bahwa batalnya pengusungan Anies oleh DPP PDIP dipengaruhi oleh perbedaan faksi di dalam partai.
Faksi yang mendukung Anies tampaknya mendapat dukungan dari tokoh-tokoh penting PDIP. Puan Maharani, misalnya, pernah menyatakan bahwa peluang Anies sangat besar, bahkan lebih dari 50%. Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, juga dikabarkan mendukung pengusungan Anies.
Menurut beberapa sumber, hingga hari sebelumnya, Hasto meyakinkan bahwa PDIP akan mengusung Anies bersama Rano Karno.
Ahmad Basarah, Ketua DPP PDIP, juga termasuk dalam faksi yang mendukung Anies. Dukungan dari tokoh-tokoh ini menunjukkan bahwa pendukung Anies dalam PDIP tidak sedikit.
Namun, di sisi lain, ada faksi yang tetap menginginkan kader internal PDIP yang diusung sebagai calon gubernur.
Salah satu nama yang kuat didorong untuk maju adalah Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang sudah resmi menjadi kader PDIP.
Baca Juga: Megawati Beri Sinyal Ogah Usung Anies: Saya Pusing Maunya Ikut Jadi PDIP atau Numpang Aja
Kelompok pendukung Ahok, atau yang sering disebut "Ahokers," bahkan telah bertemu dengan Wakil Sekjen DPP PDIP, Adian Napitupulu, untuk menyampaikan aspirasi agar Ahok diusung sebagai calon.
Adian menyatakan bahwa keputusan akhir ada di tangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP.
Dari kedua faksi ini, terlihat bahwa ada perbedaan pandangan mengenai siapa yang seharusnya diusung oleh PDIP.
Dalam beberapa kesempatan, Megawati terkesan lebih menginginkan agar PDIP mengusung kader internal, sebuah sikap yang sejalan dengan pernyataannya dalam dua kali sambutan, baik pada 22 Agustus lalu maupun dalam acara terbaru.
Baca Juga: Pendaftaran Pilkada Semakin Dekat, Mahfud MD Minta KPU Segera Terbitkan PKPU