Hal ini, dalam pandangannya mirip dengan kondisi saat ini dalam Pilkada, di mana koalisi partai pemerintah tampaknya menguasai semua posisi calon.
Lebih lanjut, Hersubeno Arief menjelaskan bahwa Jokowi juga pernah melakukan tindakan serupa ketika masih menjabat sebagai Wali Kota Solo, menunjukkan bahwa strategi ini bukanlah hal baru.
Hersubeno menekankan bahwa bukti ini seharusnya bisa dimanfaatkan oleh PDIP untuk mengkritik Jokowi, daripada menggunakan video yang salah seperti yang dilakukan oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.
Dengan adanya pengakuan Jokowi yang begitu terang-terangan mengenai pengawasan terhadap partai-partai politik, Hersubeno menilai bahwa PDIP seharusnya lebih fokus pada bukti ini untuk menekan Presiden Jokowi, jika memang ada niat untuk menyentil atau mengkritiknya.***