Bisnisbandung.com - Mundurnya Airlangga Hartarto dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar memicu berbagai spekulasi.
Salah satu yang ramai diperbincangkan adalah dugaan keterlibatan Presiden Jokowi dalam langkah tersebut.
Nino Histiraludin dalam analisis terbarunya mengungkapkan bahwa Airlangga sebenarnya memiliki catatan prestasi yang baik dalam memimpin Golkar selama Pemilu dan Pilpres lalu.
Baca Juga: Batal Nikah dari Pihak Laki-laki? Ternyata Ini Penyebab Utamanya
Namun di sisi lain Prabowo Subianto juga disebut-sebut tidak tinggal diam melihat dinamika ini.
Dikutip drai youtube 2045TV, Nino Histiraludin mengatakan "Dengan prestasi seperti itu, seharusnya posisi Airlangga aman hingga Munas Desember mendatang."
"Namun nyatanya ia memilih mundur," ujar Nino Histiraludino.
Menurut Nino Histiraludino Jokowi mungkin memiliki rencana besar di balik mundurnya Airlangga.
Setelah tak lagi menjabat sebagai presiden, Jokowi disebut membutuhkan partai politik untuk berlindung dari potensi serangan politik.
Baca Juga: Beginilah 3 Pola Jatuh Cinta Seorang Cowok, Betul Tidak?
"Posisi Gibran meski terpilih sebagai capres dinilai tidak cukup kuat untuk melindungi Jokowi dari serangan hukum di masa depan," lanjutnya.
Namun menurut Nino Histiraludino langkah Jokowi ini tidak akan mulus.
Prabowo Subianto yang juga berkepentingan dalam dinamika politik Golkar disebut-sebut mulai menunjukkan manuvernya.
Nino Histiraludino menekankan "Prabowo tentu tidak akan tinggal diam jika Jokowi mencoba mengambil alih Golkar."
Baca Juga: Hati-hati 10 Tipe Teman berbahaya Wajib Dihindari