"Ada spekulasi yang menyebutkan bahwa Prabowo mungkin mendukung tokoh lain, seperti Titiek Soeharto untuk menjadi Ketua Umum Golkar," ungkap Nino Histiraludino.
Situasi ini semakin kompleks dengan adanya tekanan dari berbagai faksi di internal Golkar.
Mundurnya Airlangga dikaitkan dengan ketidakmampuannya mempertahankan Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jawa Barat, yang akhirnya digeser ke DKI Jakarta.
Baca Juga: Tidak Hanya Selingkuh! Inilah 10 Hal yang Merusak Hubungan Asmara
"Tekanan ini berasal dari dalam dan luar Golkar, dan menciptakan dinamika yang rumit," jelas Nino Histiraludino.
Lebih lanjut Nino Histiraludino menambahkan bahwa siapapun yang akan menggantikan Airlangga akan mencerminkan siapa yang sebenarnya berkuasa di balik layar.
"Jika penggantinya berasal dari kabinet, itu mungkin menunjukkan pengaruh Jokowi. Namun jika berasal dari luar kabinet bisa jadi Prabowo yang bergerak," tutup Nino Histiraludino.***
Artikel Terkait
Jokowi Reshuffle Kabinet, Rocky Gerung: Apakah Ini Tanda Pengambilalihan Golkar?
Partai Politik Hanya Wayang - Wayang, Eros Djarot: Siapa Dalangnya?
Mundur dari Golkar, Rinny Budoyo: Airlangga Gak Punya Mental Petarung
Pohon Beringin Golkar Tumbang, Eko Kuntadhi: Tekanan Politik dan Kasus Hukum Membuat Airlangga Mundur
Eros Djarot Soroti Golkar, Pelajari Kepemimpinan dan Strategi PDIP!
Haposan Situmorang Ungkap Fakta-Fakta Mengejutkan Terkait Airlangga dan Ketidakpastian Golkar