Bisnisbandung.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diperkirakan akan melakukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat.
Salah satu perubahan besar yang menjadi sorotan adalah kemungkinan penggantian Menteri Hukum dan HAM (Menkumham).
Menurut pengamat politik Rocky Gerung reshuffle ini merupakan bagian dari strategi Jokowi untuk mengonsolidasi kekuasaan dan mengambil alih kendali Partai Golkar.
Baca Juga: Mengapa Banyak Orang Mengalami Kegagalan? Berikut Penjelasannya
Jokowi yang masa jabatannya akan berakhir dalam dua bulan ke depan tampaknya tidak hanya memikirkan efektivitas program-program pemerintah.
Tetapi juga fokus pada penguatan kekuasaan politiknya.
Rocky Gerung menilai bahwa reshuffle kabinet yang direncanakan Jokowi adalah bagian dari skenario untuk mengonsolidasi kekuasaan terutama menghadapi potensi ancaman dari Golkar dan PDIP.
Dikutip dari youtube pribadinya, Rocky Gerung mengatakan “Jokowi memandang reshuffle ini bukan sekadar untuk merombak kabinet,”
“Tetapi untuk memastikan kekuasaan politiknya tetap terjaga dan mengurangi potensi perlawanan dari partai-partai politik,” ujar Rocky Gerung.
Baca Juga: Komjen Dharma Pongrekum Peringatkan Bahaya Pemberian Handphone kepada Anak
Salah satu menteri yang kemungkinan besar akan diganti adalah Menkumham yang saat ini berasal dari PDIP.
Penggantian ini dianggap penting oleh Jokowi untuk mencegah potensi masalah hukum atau undang-undang yang bisa merugikan posisinya.
Selain itu menurut Rocky Gerung menteri-menteri dari NasDem juga diprediksi akan tersingkir untuk mengurangi tekanan politik dari partai tersebut.
Rocky Gerung menambahkan bahwa Golkar menjadi target utama Jokowi dalam reshuffle ini.
Baca Juga: Disney Umumkan Toy Story 5, Kisahkan Perjuangan Mainan Klasik di Era Teknologi