Bisnisbandung.com - Dalam perseteruan antara Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo, posisi Prabowo Subianto menarik perhatian banyak pihak.
Hendri Satrio mengungkapkan bahwa Prabowo, sebagai Presiden terpilih, memainkan peran politik yang cerdik dan berhati-hati.
Di saat ketegangan antara Megawati dan Jokowi memuncak, Prabowo memilih untuk menjauh dari sorotan dan sering berada di luar negeri.
“Pak Prabowo ini, saya pikir-pikir, canggih juga. Pada saat perseteruan ini memuncak, dia di luar negeri saja, enggak mau diseret-seret,” ungkap Hendri Satrio dilansir dari youtube Indonesia Lawyers Club.
Baca Juga: Profesor Tjipta Lesmana: KPK Bukan Didirikan oleh Ibu Megawati
Strategi Prabowo ini bisa dilihat sebagai upaya untuk menghindari keterlibatan langsung dalam konflik antara kedua tokoh besar politik Indonesia.
Dengan tidak terlibat secara langsung, Prabowo dapat menjaga hubungannya dengan Megawati dan Jokowi tetap netral.
Bahkan ketika diminta untuk upacara di Ibu Kota Negara (IKN), Prabowo menunjukkan kesediaannya tanpa memihak salah satu kubu.
“Tapi yang menarik adalah bagaimana usaha Pak Prabowo menarik diri dari perseturuan antara Jokowi dan Megawati,” jelas Hendri Satrio.
Baca Juga: Megawati Ancam akan Datangi Kapolri, Tjipta Lesmana: Makin Ketakutan Hasto Kena Serempet
Pendekatan ini memungkinkan Prabowo untuk tetap fokus pada tugasnya sebagai Menteri Pertahanan dan menjalankan perannya tanpa terganggu oleh dinamika politik internal.
Keberhasilan Prabowo dalam menjaga jarak dari perseteruan ini menunjukkan keahlian politiknya yang tinggi.
Dia berhasil mengelola posisinya dengan baik, sehingga tidak terseret dalam konflik yang bisa merusak citranya.
Baca Juga: Mimpi Buruk PDIP di Ujung Kekuasaan Jokowi, Deddy Sitorus Ungkap 'Republic of Fear'