Bisnisbandung.com - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyoroti maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang terjadi di industri tekstil akhir-akhir ini.
Menurut Bahlil Lahadalia kondisi ekonomi global yang tidak sehat dan mesin-mesin tua menjadi penyebab utama terjadinya PHK ini.
Bahlil Lahadalia mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak negatif yang mungkin timbul terhadap sentimen investor luar.
Baca Juga: 8 Hal yang Paling Menyakitkan Bagi ESFP, Cobalah Pahami Mereka agar Tidak Melukainya
Dikutip dari youtube merdekadotcom, Bahlil Lahadalia menjelaskan "Ini bukan rahasia umum lagi bahwa industri tekstil mengalami PHK massal."
"Kondisi ekonomi global yang tidak sehat dan mesin yang tua memaksa kita menghadapi situasi ini," ujarnya.
Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa PHK massal ini bisa mempengaruhi sentimen negatif investor luar.
Namun kementeriannya sedang mencari cara untuk mengatasi hal tersebut.
"Dari total petrochemical, salah satu yang dimaksudkan adalah di Tuban. Kerja sama dengan Rosneft dari Rusia sempat bermasalah tetapi sudah kita selesaikan," kata Bahlil Lahadalia.
Baca Juga: Kenapa INFP Gak Disukai oleh Tipe Kepribadian Satu Ini? Simak Alasannya
Lebih lanjut Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa PHK terjadi karena relokasi pabrik dari Jawa Barat ke daerah lain.
Serta penutupan pabrik akibat mesin yang tua dan biaya ekonomi yang tinggi.
"Di Jawa Barat PHK terjadi karena dua hal, yaitu relokasi pabrik dan penutupan pabrik karena mesin tua dan biaya ekonomi yang tinggi dibandingkan negara lain," tambahnya.
Bahlil Lahadalia juga menekankan pentingnya keseimbangan antara hak-hak buruh dan keberlangsungan perusahaan.
Baca Juga: Aneka Pekerjaan WFH dan WFA Yang Menjadi Pilihan Generasi Milenial