Bisnisbandung.com - Rocky Gerung, seorang pengamat politik, memberikan analisis yang menarik terkait dinamika politik di Indonesia.
Menurutnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diduga sedang mengincar Megawati Soekarno Putri, dan serangan ini kemungkinan besar akan disusul dengan menyasar Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam pandangan Rocky Gerung, Megawati akan tetap berdiri kokoh menghadapi serangan tersebut, sementara Jokowi berpotensi tumbang.
Baca Juga: Target Waktu IKN Memang Tidak Masuk Akal, Faisal Basri: Canberra dan Ottawa Saja Hingga 25 Tahun
Rocky menjelaskan bahwa Megawati memiliki daya tahan mental dan politik yang lebih kuat dibandingkan dengan Jokowi.
“Jadi yang tumbang duluan pasti Jokowi itu, saya kalkulasinya begitu. karena Mega juga ngerti bagaimana mengarahkan energi politik tuh dan dia punya partai. Jangan lupa dia kuasai DPR tuh,” lugasnya.
Ia menilai bahwa Megawati memahami bagaimana mengarahkan energi politiknya dengan baik, didukung oleh posisinya sebagai pemimpin partai besar dan kekuasaan di DPR.
Oleh karena itu, segala upaya untuk mengintimidasi Megawati melalui kasus-kasus korupsi kemungkinan besar akan bisa diatasi dengan mudah.
Sebaliknya, Rocky Gerung melihat bahwa Jokowi menghadapi dilema besar. Laporan-laporan masyarakat sipil, seperti yang pernah disampaikan oleh Ubedilah melaporkan Kaesang-Gibran ke KPK, masih ada dan belum ditindaklanjuti sepenuhnya.
Rocky Gerung berpendapat bahwa saat Jokowi tidak lagi berkuasa, laporan-laporan ini bisa dibuka kembali, menempatkan Jokowi dalam posisi sulit.
Baca Juga: IKN, Proyek Ibukota atau Properti? Faisal Basri: Ini Seperti Surga yang Disekelilingnya Neraka
Menurut Rocky Gerung, Jokowi berada dalam situasi di mana ia harus memutuskan apakah akan tetap mempertahankan kekuasaannya atau menyerah pada tekanan.
Kedua pilihan ini membawa risiko besar bagi Jokowi. Jika tetap berkuasa, ia mungkin akan kelelahan dan akhirnya jatuh. Jika memilih mundur, ia bisa menjadi target serangan dari pihak-pihak yang selama ini menantikan momen tersebut.