Bisnisbandung.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menguak kasus-kasus lama yang melibatkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Pengamat politik Rocky Gerung berpendapat momen ini terjadi karena hubungan Presiden Jokowi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sedang renggang.
Menurut Rocky Gerung kasus ini semakin memperkuat spekulasi bahwa Megawati dan Jokowi sedang berada dalam situasi politik yang tegang.
Baca Juga: 5 Cara Kamu Ampuh untuk Menghapus Masa Lalu Burukmu itu
Dikutip dari youtube pribadinya, Rocky Gerung mengatakan "Benar dugaan Ibu Megawati bahwa PDIP sedang ditarget."
"Saat ini KPK kembali membuka kasus lama seperti kasus Harun Masiku dan kasus Bansos COVID-19 yang menyeret nama-nama besar seperti Mensos Juliari Batubara," ujar Rocky Gerung.
Rocky Gerung menjelaskan bahwa Megawati merasa PDIP dibidik seperti saat partainya diintimidasi oleh rezim Orde Baru.
"Megawati punya insting bahwa ini sama saja seperti waktu PDIP dibidik oleh Orde Baru yang menghasilkan perubahan politik melalui peristiwa 27 Juli," tambah Rocky Gerung.
Baca Juga: 4 Cara Efektif Mempertahankan Bisnismu di Tengah Persaingan yang Ketat Untuk Pemula
Menurut Rocky Gerung adanya kekosongan kekuasaan di KPK memberikan ruang bagi penyidik untuk bekerja lebih independen.
Rocky Gerung menjelaskan "Sejak Ketua KPK Firli Bahuri dibatalkan fungsinya, KPK seolah mengalami vacuum of power."
"Ini dimanfaatkan oleh para penyidik untuk bekerja tanpa intervensi," jelas Rocky Gerung.
Rocky Gerung juga menyoroti bahwa Jokowi tidak lagi bisa menggunakan kekuasaannya untuk mengarahkan penyelidikan dan penyidikan seperti dulu.
"Ada semacam otonomi dari penyidik KPK yang memungkinkan mereka menentukan siapa yang harus ditangkap dan disidik," katanya.
Baca Juga: Pilihan Makanan Terbaik untuk Tubuh kamu: Panduan Lengkap untuk Kesehatan Optimal dan Prima