nasional

Indonesia Negara ke-13 Paling Banyak Kebocoran, Inilah Pendekatan Pencurian Data dengan Ragam Modus

Minggu, 21 Juli 2024 | 14:00 WIB
kebocoran data perusahaan indonesia (unplash/ ilyapavlov)

Bisnisbandung.com - Coach Tom, seorang konsultan bisnis, membeberkan bagaimana pendekatan dalam aksi pencurian data yang dilakukan oleh para penipu.

Mirisnya, Indonesia menjadi negara diurutan ke 13 yang paling banyak mengalami kebocoran data, waduh ngerasa gak aman nih jadi warga negaranya.

Melalui channel YouTube pribadinya, ia mengungkap bahwa aksi ini dilakukan dengan menargetkan usia sasaran dan barulah menentukan metodenya.

Baca Juga: Hati-hati! Cari Kerja Diburu Petaka, Marak Aksi Penipuan Berkedok Lowongan Pekerjaan Terjadi di PGC Cililitan

"Penyalahgunaan data memang problem berkelanjutan yang sulit diselesaikan. Nah, makin teknologi makin maju, nanti beraneka macam ragam metode modus yang akan muncul," ujarnya.

"Katanya pencuri data modern menggunakan pendekatan berbeda untuk tiap targetnya," tambahnya.

Sebagai contoh, lanjut Coach Tom, "Kalau Anda usia 57 - 75, akan diserang via telepon pura-pura menawarkan asuransi atau produk kesehatan. Sementara kalau mengejar Gen Z, pencurian data akan bergimik teman lama atau penagihan hutang yang dilancarkan lewat permintaan akses sosmed atau chatbot.”

Baca Juga: Jokowi Harus Tahu Diri Dan Menahan Diri, Panda Nababan: Ini Saatnya Prabowo

“Uniknya, hal ini sampai menjadi sebuah industri, namanya industri layanan perlindungan pencurian identitas,” jelasnya.

Tak tanggung-tanggung, proyeksinya tahun ini berkisar $14,9 miliar dan bakal tumbuh sampai $41,8 miliar tahun 2032 nanti. "Gila enggak! Nah tebak kenapa bisa segila itu? Ya akibat maraknya pencurian data," katanya.

Bahkan, jangkauannya sudah bukan lagi personal. Pada tahun 2020, ada strategi camp for data breach yang menyerang sebuah web hiburan dewasa.

Baca Juga: Teguh Prakosa Resmi Memimpin Solo, Apa Harapan Gibran ke Depan?

Tragedi ini menjadi yang terparah dalam sejarah karena menyebabkan hampir 11 miliar catatan data identitas pribadi dari kartu kredit tersebar bebas di internet.

"Yahoo pernah membiarkan 3 miliar data akun bocor. Pada Januari 2023, 30% orang dewasa di seluruh dunia mengaku pernah kena phishing. Bahkan di Amerika, pencurian data terjadi setiap 22 detik sekali. Jadi setiap 22 detik, ada satu orang kena pencurian data," jelas Coach Tom.

Halaman:

Tags

Terkini