nasional

Target IKN Tidak Seperti Bayangan Jokowi, Prof Sulfikar Amir Beberkan Pengerjaan Proyeknya Banyak Tantangan dan Kendala

Rabu, 17 Juli 2024 | 20:00 WIB
Profesor Sulfikar Amir (Tangkap layar youtube Bambang Widjojanto)

Bisnisbandung.com - Proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara kembali menjadi sorotan. Melalui kanal YouTube Bambang Widjojanto, Prof. Sulfikar Amir membeberkan berbagai kendala yang dihadapi dalam pembangunan proyek besar ini

Sebagai calon ibu kota baru, IKN ternyata masih menghadapi berbagai tantangan serius, yang membuat target penyelesaian tidak tercapai.

Salah satu masalah utama yang dihadapi adalah ketersediaan air. "Untuk saat ini mereka tidak bisa menggunakan air tanah karena tidak ada kandungan air tanah di sana.

Baca Juga: Budayawan Eros Jarot: Gibran Belum Layak Disandingkan dengan Soekarno

 Jadi, mereka mengambil air dari sungai," ungkap Sulfikar. Selain itu, masalah listrik juga belum sepenuhnya terselesaikan. "Listrik masih dibangun, beberapa fasilitas di sana itu masih mengandalkan motor diesel," tambahnya.

Pembangunan infrastruktur jalan juga masih belum tuntas. Saat ini, perjalanan dari Balikpapan menuju IKN memakan waktu sekitar dua jam.

"Mereka sedang membangun jalan tol yang bisa mempercepat perjalanan dari Balikpapan menuju IKN. Kalau jalan tol ini selesai, waktu tempuhnya sekitar 40 sampai 50 menit, tapi karena belum selesai, jalan tol ini terpotong-potong," jelasnya.

Baca Juga: Terungkap Dua anggota KPU Jawa Barat Belum Melaporkan Harta Kekayaannya

 Ia juga menambahkan bahwa untuk acara 17 Agustus mendatang, jalan yang terpotong-potong ini akan dimanfaatkan agar waktu tempuh menjadi sekitar 70 sampai 80 menit.

Sampah menjadi isu lain yang perlu perhatian serius. "Sekarang mereka masih mencari model pengelolaan sampah yang tepat, dan ini menjadi salah satu sektor yang dicarikan investor," ujar Profesor Sulfikar Amir.

Pengelolaan sampah yang efektif dan efisien menjadi kunci keberhasilan pembangunan berkelanjutan di IKN.

Baca Juga: Terungkap! Bahaya Kelembaban Udara yang Terlalu Tinggi dan Rendah

Menurut Prof. Sulfikar, dari sekitar 106 proyek yang dikerjakan dalam tiga batch, progresnya sangat bervariasi.

 "Batch pertama itu yang paling banyak, sekitar 40 paket, sudah mencapai sekitar 82%. Batch kedua sekitar 40%, dan batch ketiga hanya 8%," jelasnya.

Halaman:

Tags

Terkini