Baca Juga: Strategi Jokowi di Akhir Masa Jabatannya, Prof. Dr. Siti Zuhro: DPA Hidup Lagi
Dalam konteks ini, banyak pihak menilai bahwa prioritas pembangunan yang dipilih oleh pemerintah kurang memperhatikan kebutuhan mendasar masyarakat, dengan fokus yang lebih besar pada pencitraan dan kepentingan politik tertentu.
“Istananya belum selesai, perumahan ASN belum selesai, perumahan ASN masih setengah, jalannya masih berlumpur, jalan tolnya masih setengah terpotong-potong, bandaranya juga masih lapis beton,” paparnya.
Prof. Sulfikar Amir mengkritik langkah Jokowi yang dianggapnya seperti sia-sia mengeluarkan banyak energi untuk proyek besar yang terancama gagal.
“Jadi ada sebuah ironi sebenernya, karena kita tahu dua, tiga tahun Pak Jokowi menghabiskan energi sekitar 30% untuk mewujudkan ambisi dia membangun IKN,” tegasnya.***
Baca Juga: Beda Nasib Bobby Dengan Kaesang, Rocky Gerung: Anies Kembali Jadi Penghalang Ambisi Jokowi