“Kan dia dikendalikan oleh dua hal: modal dan ambisi dia sendiri, itu bukan klan jadi enggak ada Asian value di dalam politik dinasti Jokowi itu,” pungkasnya.
Analisis Rocky ini memberikan perspektif baru mengenai kepemimpinan Jokowi, menyoroti perbedaan antara nilai-nilai politik tradisional Asia dan dinamika kekuasaan yang dipengaruhi oleh ambisi pribadi.
Baca Juga: ULP Pemkot Bandung Tengah Diperiksa Kejaksaan, Berikut Daftar Kekayaan Kepala Dinas di Kota Bandung
Pandangannya ini menambah wacana tentang bagaimana pemimpin modern Indonesia seperti Jokowi beroperasi dalam konteks politik kontemporer.
Rocky Gerung yang telah menjadi aktivis dari masa Megawati melawan rezim Soeharto hingga sekarang Presiden Jokowi menjabat, hanyalah mengungkapkan analisis yang didapatkanya.
Ia selalu menegaskan tidak ada kebencian secara personal terhadapa sosok-sosk yang dikritiknya, sebagai seorang krtitikus itulah tugasnya.***
Baca Juga: Cara menjaga Pasanganmu agar tidak bosan, Simple Tapi Ampuh