Bisnisbandung.com - Dirjen Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Semuel Abrijani Pangerapan resmi mengundurkan diri.
Pengunduran diri Semuel Abrijani Pangerapan ini terkait dengan serangan ransomware yang melanda Pusat Data Nasional (PDN).
Kasus ini menjadi sorotan utama karena potensi dampak yang luas terhadap keamanan informasi pribadi penduduk.
Baca Juga: BRImo Terbukti Semakin Unggul, BRI Gaet Penghargaan Most Innovative Tech dari Finance Asia
"Terima kasih teman-teman sudah hadir pagi ini. Ada pengumuman yang ingin saya sampaikan. Tidak terasa hampir 8 tahun sejak saya dilantik. Kini, waktu saya untuk berpisah telah tiba," ujar Semuel Abrijani yang dikutip dari youtube kompas.
Semuel Abrijani Pangerapan menyatakan bahwa ia telah mengajukan pengunduran diri secara lisan dan menyerahkan surat resmi kepada Menteri Kominfo pada 1 Juli.
Mengambil tanggung jawab penuh atas serangan ransomware yang terjadi.
Semuel Abrijani Pangerapan menegaskan bahwa sebagai Dirjen yang bertanggung jawab atas transformasi digital pemerintahan, ia merasa harus mundur.
Baca Juga: BRImo Terbukti Semakin Unggul, BRI Gaet Penghargaan Most Innovative Tech dari Finance Asia
Semuel Abrijani Pangerapan menekankan "Kejadian ini secara teknis adalah tanggung jawab saya."
"Saya mengambil tanggung jawab ini secara moral. Ini adalah masalah yang harusnya saya tangani dengan baik," lanjutnya.
Serangan ransomware ini menyebabkan data di PDN terkunci.
Tim teknis telah melakukan upaya pemulihan, dan beberapa sampel data berhasil dibuka. Namun, pemulihan penuh masih dalam proses.
"Kami telah mencoba membuka kunci pada spesimen data yang kami miliki, dan berhasil. Tapi kita belum tahu lebih detailnya karena masih banyak data yang terkunci," jelasnya.
Baca Juga: BRI Tampilkan Perjalanan Transformasi Digital di Product Development Conference 2024