nasional

Okky Madasari: "Jokowi Values" Lebih Tepat Dibanding "Asian Values"

Jumat, 21 Juni 2024 | 16:00 WIB
Okky Madasari seorang penulis yang dikenal dengan karyanya yang kritis (dok Instagram OkkyMadasari)


Bisnisbandung.com - Penulis dan aktivis Okky Madasari mengkritik konsep "Asian values" yang kerap digunakan oleh pemimpin negara untuk memperkuat kekuasaan mereka.

Dikutip dari youtube channel Abraham Samad, Okky Madasari mengungkapkan bahwa istilah ini sering dipakai sebagai tameng untuk memuluskan praktik otoritarianisme, korupsi, nepotisme, dan kolusi.

Okky Madasari menjelaskan bahwa Asian values awalnya merupakan konsep netral mencerminkan keragaman budaya di Asia.

Baca Juga: Mengatasi Masa-masa Berduka: 5 Tahap Kesedihan yang Membahayakan Jika Tidak Kita Kendalikan

“Di balik Asian values ternyata ada korupsi, nepotisme, dan kolusi besar-besaran yang mengakibatkan rusaknya sendi-sendi kebangsaan dan kenegaraan,” kata Okky Madasari.

Menurut Okky Madasari fenomena ini lebih tepat disebut sebagai "Jokowi values" atau "Jokowisme" yang menggambarkan kondisi khas Indonesia saat ini.

Namun beberapa pemimpin kuat seperti Mahathir Mohamad, Lee Kuan Yew, dan Soeharto menggunakannya untuk menjustifikasi kekuasaan otoriter mereka.

"Narasi Asian values digunakan untuk menolak intervensi dari negara-negara luar dan untuk menegaskan bahwa konsep HAM itu tidak universal," tambahnya.

Baca Juga: Kinerja Cemerlang BRI Berefek Fantastis Ke Kas Negara

Lebih lanjut Okky Madasari menyatakan bahwa nilai-nilai demokrasi dan kebebasan individu yang ada dalam konstitusi Indonesia seharusnya menjadi pegangan.

Okky Madasari menekankan "Indonesia values sudah melampaui Asian values."

"Kita harus tetap menghargai kebebasan individu dalam kerangka persatuan nasional dan taat pada hukum," ujarnya.

Okky Madasari juga menyoroti pentingnya evolusi nilai dalam masyarakat.

"Nilai-nilai harus selalu bergeser dan tumbuh. Kita tidak bisa membabi buta menolak segala hal dari Barat hanya karena ingin mempertahankan apa yang kita anggap sebagai nilai lokal," tegasnya.

Baca Juga: Inilah 4 Tips Atasi Overthinking, Sayangi Dirimu dan Pikiran Kamu

Halaman:

Tags

Terkini