Bisnisbandung.com - Dharma Pongrekun calon independen Pilkada Jakarta memberikan keterangan terkait ketidaklulusannya dalam verifikasi administrasi KPU.
Dalam penjelasannya, Dharma Pongrekun mengungkapkan sejumlah kendala teknis yang menjadi penyebab utama tidak lolosnya verifikasi tersebut.
Menurut Dharma Pongrekun timnya mengalami berbagai masalah teknis saat menggunakan aplikasi (Sistem Informasi Pencalonan) Silon.
Baca Juga: Ingin Perut Rata? Ini Dia Latihan Olahraga yang Terbukti Efektif!
Dikutip dari youtube kompas, Dharma Pongrekun menjelaskan "Pada hari pertama tombol untuk mengunggah dan memperbarui data tidak tersedia selama 16 jam."
"Saat melakukan perbaikan, tombol tersebut juga hilang selama 13 jam. Ini sangat merugikan kami dalam hal waktu," ujarnya.
Dharma Pongrekun juga menyoroti besarnya jumlah data yang harus diunggah sebagai kendala tambahan.
"Kami harus mengunggah sekitar 620.000 data. Server yang sering down dan aplikasi yang tidak user-friendly menambah kesulitan kami," jelasnya.
Baca Juga: Sirup Bawang, Rahasia Sehat Alami untuk Mengatasi Batuk Membandel!
Selain masalah teknis Dharma Pongrekun menjelaskan bahwa timnya menghadapi kesulitan dalam input data.
Kesalahan kecil seperti salah penulisan NIK atau nama bisa menyebabkan data dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS).
Proses pemindaian dan pengubahan nama file dukungan KTP juga memakan waktu dan seringkali mengalami kesalahan.
Meskipun menghadapi banyak kendala, Dharma Pongrekun tetap optimis dan berencana untuk mengajukan sengketa ke Bawaslu.
Dharma Pongrekun meneaskan "Kami akan memperjuangkan hak kami dengan mengajukan sengketa ke Bawaslu."
Baca Juga: BRI Tawarkan KPR Green Financing Sebagai Komitmen Terhadap Ekonomi Hijau