Bisnisbandung.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih dalam proses pencarian calon yang akan diusung untuk Pemilihan Gubernur Jawa Barat mendatang.
Meski menjadi salah satu pemegang kursi tertinggi di Jabar, PKS belum memutuskan secara final siapa yang akan mereka ajukan sebagai calon gubernur.
Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengungkapkan bahwa saat ini PKS sedang fokus mencari sosok yang memiliki potensi besar untuk memenangkan Pilkada Jabar.
Baca Juga: Ekonomi Indonesia Tidak Terurus! Faisal Basri: Menterinya Sibuk Mengamankan Dapat Kursi Berapa
Menurut Presiden PKS Ahmad Syaikhu komunikasi terus berlangsung dengan berbagai partai politik, termasuk Koalisi Indonesia Maju yang telah dibangun.
"Pencarian calon masih dalam tahap kaji dan analisis untuk memastikan siapa yang memiliki peluang besar untuk menang," ujar Ahmad Syaikhu yang dikutip dari youtube kompas.
Meskipun begitu, tahapan akhir pemilihan calon belum diputuskan.
PKS menegaskan bahwa proses ini membutuhkan evaluasi mendalam untuk memilih sosok yang paling cocok mewakili partai dan memiliki dukungan yang kuat dari masyarakat.
Baca Juga: Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang, Tanda Kerapuhan di Tengah Konflik Gaza
PKS juga mengambil contoh dari pengalaman sebelumnya, seperti dalam Pilkada DKI Jakarta, di mana pentingnya memiliki calon dengan peluang menang yang besar telah terbukti strategis.
Analisis terhadap dinamika politik dan popularitas calon di lapangan menjadi pertimbangan utama dalam proses pemilihan.
Sebelumnya, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Jawa Barat telah mengajukan dua nama kepada DPP PKS sebagai calon potensial untuk Pilkada Jawa Barat.
Nama-nama yang disodorkan tersebut adalah Ketua DPW PKS Jawa Barat, Haru Suandharu, serta Wali Kota Depok, Muhammad Idris.
Presiden PKS Ahmad Syaikhu menjelaskan proses penentuan calon ini masih dalam tahap evaluasi mendalam untuk memastikan bahwa PKS dapat mengajukan sosok yang tepat dan memiliki dukungan kuat dari masyarakat Jawa Barat.
Baca Juga: Faisal Basri Bocorkan Potensi Defisit yang Meningkat: Pak Prabowo Jadi Presiden Bebannya Makin Berat