Bisnisbandung.com - Korupsi tak pernah absen dari sorotan masyarakat, dan dampaknya begitu nyata terasa dalam kehidupan sehari-hari.
Anies Baswedan mengungkapkan bahwa telur mahal bukanlah sekadar masalah harga semata.
Tetapi sebuah cerminan dari kompleksitas korupsi yang merajalela, khususnya dalam konteks infrastruktur yang rapuh.
Baca Juga: Ingin Kerja Dari Rumah? Ini Dia Sejumlah Pekerjaan Yang Dapat Dilakukan Secara WFH!
Anies menyoroti betapa korupsi telah merusak infrastruktur, memperburuk distribusi barang, dan pada akhirnya, menghantui kesejahteraan masyarakat.
Dikutip dari youtube pribadinya, Anies mengatakan "Yang sekarang masih menjadi PR besar itu yang hukum dan keadilan."
"Pemberantasan korupsi ini kunci betul-betul serius, selama korupsi itu ada maka kesejahteraan tidak akan bisa terjadi," tambahnya.
Anies mencontohkan "Peternakan ayam itu biasanya di pedesaan ketika dia selesai 100% produksi dikirim ke pasar ya sampai ke pasar tinggal 80%, 20% rusak kenapa rusak diperjalanan, karena kualitas jalannya di korupsi."
Kisah telur dan jeruk yang mahal menjadi gambaran nyata betapa kerapuhan infrastruktur akibat korupsi telah mengakibatkan kerugian yang signifikan.
Baca Juga: Hai Sista, Ini Dia Sejumlah Cara Meromantiskan Hubungan Dengan Suami
Bukan sekadar masalah telur dan jeruk, korupsi juga membawa dampak yang meluas pada sektor pendapatan negara.
Pendapatan yang seharusnya digunakan untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat terhambat oleh tangan-tangan serakah yang mencuri rezeki negara.
Namun, Anies menegaskan bahwa masih ada harapan untuk melawan korupsi.
Melalui implementasi sistem non-tunai, seperti yang diterapkan di DKI Jakarta, transparansi dalam pelacakan pendapatan dan pengeluaran negara dapat meningkat.
Baca Juga: Harga Emas Masih Tinggi, Berikut Prediksi Harga Emas Terbaru dari UBS