Rocky Gerung juga menyoroti bahwa PAN diduga dibentuk oleh Jokowi untuk menghindari masalah internal dan pengawasan hukum.
"Kenapa Zulhas mau menghamba ya karena dia memang hamba kan itu dasarnya kan, kalau hamba ngapain jadi partai politik ngapain masuk dalam kompetisi," jelasnya.
Tuduhan ini menunjukkan adanya manipulasi dalam politik Indonesia, di mana kepentingan personal dan kekuasaan tampaknya lebih dominan daripada representasi dan kepentingan rakyat.
"Ya akhirnya orang anggap ya udah itu sebetulnya memang enggak ada isinya itu zong PAN itu," ungkapnya.
Semua ini menunjukkan kondisi politik Indonesia yang semakin memburuk, dengan manipulasi dan kepentingan personal yang mendominasi.
Hal ini menimbulkan keraguan masyarakat terhadap integritas dan kemandirian partai politik dalam mewakili kepentingan rakyat.
"PAN itu dipilih oleh rakyat untuk dapat elektabilitas jadi legislator sekarang dia bilang enggak rakyat itu bukan owner apaan ownernya adalah Jokowi ini ini betul-betul kedunguan," tutupnya.
Menurut Rocky Gerung perlu pembenahan serius dalam sistem politik Indonesia agar dapat memastikan representasi yang jelas terhadap kepentingan rakyat, bukan kepentingan segelintir elit politik.***