Bisnisbandung.com - Hasto Kristiyanto Sekjen dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengeluarkan kritik pedas terhadap upaya yang dianggapnya merusak demokrasi.
Dalam pernyataannya, Hasto menegaskan bahwa satu keluarga diduga melakukan langkah-langkah yang bertentangan dengan semangat perjuangan bangsa, terutama dalam memelihara demokrasi.
Menurut Hasto, situasi politik dan ekonomi saat ini membutuhkan pemimpin yang kredibel dan berjuang untuk kepentingan rakyat serta negara.
Baca Juga: Ruang Ganti Barcelona Memanas: Gundogan dan Araujo Berselisih Setelah Kekalahan di Liga Champions
Namun, upaya untuk menjaga kredibilitas pemilu seringkali dihadang oleh berbagai kendala politik maupun hukum.
Hasto menyoroti pentingnya hak angket sebagai mekanisme untuk menjaga transparansi dan keadilan dalam proses pemilihan umum.
Kritik Hasto juga merambah ke isu-isu yang berkaitan dengan nepotisme dan korupsi di sektor-sektor penting, seperti pertambangan.
Menurutnya, tindakan-tindakan seperti ini semakin memperkuat argumen perlunya hak angket sebagai alat untuk mengungkap kebenaran dan menjaga integritas demokrasi.
Lebih lanjut, Hasto mengingatkan akan pentingnya persatuan dalam menghadapi tantangan masa depan negara.
Demokrasi yang telah dibangun dengan perjuangan panjang, termasuk perjuangan para pahlawan bangsa dan perempuan hebat seperti Kartini, tidak boleh dihancurkan begitu saja.
Dikutip dari youtube merdekadotcom, Hasto mengatakan "Dalam situasi ketegangan geopolitik global, peran pemimpin nasional kita seharusnya dalam membangun perdamaian dunia, bukan hanya memikirkan kepentingan keluarganya."
Panggilan Hasto ini menjadi sebuah seruan untuk seluruh masyarakat, terutama para aktivis pro-demokrasi, untuk bersatu dalam menyelamatkan masa depan negeri ini.
Demokrasi adalah cermin dari kedaulatan rakyat, dan tidak boleh diperdebatkan lagi bahwa upaya apapun, terutama dari satu keluarga, untuk menghilangkan demokrasi harus ditolak dengan tegas.