Bisnisbandung.com - Kabar buruk datang dari dunia perpolitikan Indonesia, yakni dua pimpinan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) diduga menjadi pelaku atas kasus pelecehan seksual terhadap seorang perempuan di Jakbar dan Surabaya.
Kasus pelecehan seksual pertama dilakukan oleh seorang Ketua DPD PSI Jakarta Barat bernama Anthony Norman Lianto pada 26 Maret 2024 lalu.
Kasus pelecehan yang dilakukan Anthony Norman Lianto ini baru terungkap ke publik setelah beredar sebuah video di media sosial dari korban berinisial W yang mengaku dilecehkan oleh Anthony.
Baca Juga: VAR Belum Diterapkan di Liga 1 2023/2024, Erick Thohir Jelaskan Kendalanya
W bercerita pada awalnya dia mendaftar menjadi pengurus PSI di cabang Jakarta Barat. Tetapi anehnya ia justru malah diterima kerja sebagai buzzer dari PSI.
Setelah diterima kerja sebagai buzzer, W mengaku dirinya dipanggil oleh Anthony keesokan harinya untuk mengurus suatu pekerjaan.
Setelah datang memenuhi panggilan, uniknya W mengaku bahwa dirinya malah dibawa ke suatu kamar oleh Anthony.
Baca Juga: Pakar Nutrisi Temukan Dua Makanan Terbaik untuk Umur Panjang dan Sehat
Saat masuk kedalam kamar itulah, W mengaku Anthony mengunci pintunya dan melakukan hal tak senonoh terhadap dirinya.
Ketua DPW PSI DKI Jakarta, Elva Farhi Qolbina, menyebut partainya sama sekali tidak mentolerir tindakan bejat Anthony tersebut dan saat ini PSI sudah memecat Anthony.
"Kami ingin menegaskan bahwa partai kami tidak mentolerir tindakan kekerasan seksual dalam bentuk apapun dan terhadap siapapun," ucap Elva pada Selasa (26/3/2024).
Baca Juga: Menyerang Otak! Peneliti Menemukan Dampak Lain dari Penyakit Diabetes tipe 2
Sementara itu kasus pelecehan seksual kedua dilakukan oleh Ketua DPC PSI Kecamatan Gubeng, Surabaya bernama Rizky Eka Mahendra (44) terhadap korban berinisial CH (19) di sebuah panti asuhan kawasan Sukolilo pada Kamis 4 April 2024.
Keluarga korban CH membeberkan bahwa pada awalnya Rizky ditunjuk oleh mereka untuk mengobati CH yang diduga terkena pengaruh mantra sihir dari mantan pacarnya.