Bisnisbandung.com - Menteri Sosial Tri Risma memberikan penjelasan terkait pertanyaan yang diajukan oleh Hakim Mahkamah Konstitusi (MK).
Pertanyaan tersebut mengenai kehadiran Menteri Sosial Tri Risma yang jarang saat pembagian bantuan sosial (Bansos).
Penjelasan Menteri Sosial Tri Risma ini disampaikan dalam sidang lanjutan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi pada Jumat (5/4/2024).
Baca Juga: Bicara Dengan cinta laura, Indah G: Menohok Realita Bahasa Indonesia - Kosakata yang Kurang
Menteri Sosial Tri Risma mengakui bahwa dia hanya turun langsung ke lapangan saat terjadi perselisihan atau sengketa di tengah masyarakat.
Dikutip dari youtube kompas, Menteri Sosial Tri Risma menjelaskan "Kalau saya turun, biasanya saat itu ada perselisihan."
"Jadi, misalnya perselisihan baru saya turun. Tapi kalau tidak, itu pun saya selalu mengajak dari perguruan tinggi," ungkap Tri Risma.
Dia mencontohkan situasi di mana dia harus turun, seperti menemukan anak yatim tanpa orang tua di rumah terpencil.
Baca Juga: Mark Zuckerberg Kalahkan Elon Musk, Kekayaannya Hampir Setara Dengan Jeff Bezos
Menteri Sosial Tri Risma menekankan "Kemarin saya nemukan di sana anak yatim enggak ada orang tuanya rumahnya itu di jurang begitu. Saya harus ngerayu dia maukah kamu ikut di tempat kami."
"Jadi, saya datang untuk itu bukan apa namanya, itu lebih banyak seperti itu," jelasnya.
Tri Risma juga menyebut kasus-kasus yang membutuhkan penanganan khusus, seperti anak yang menjadi korban perkosaan oleh orang tua.
Dia menjelaskan bahwa dalam kasus semacam itu, sering kali ibu dari korban bingung karena anaknya dilarang untuk mengaku.
Tri Risma menekankan perlunya meyakinkan ibu tersebut bahwa anaknya akan mendapat perlindungan dari negara.
Baca Juga: Belajar Bisnis dari Bob Sadino, Cara Berpikir Seseorang Menentukan Keberhasilan