Bisnisbandung.com - Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD menekankan pentingnya penyelesaian kasus-kasus Pelanggaran HAM untuk membawa keadilan bagi korban-korban.
Namun, ia juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi dalam membawa pelaku ke pengadilan.
Peringatan ini disampaikan usai Mahfud MD menonton film dokumenter "Eksil", yang mengangkat kembali sejarah kelam pelanggaran HAM pada masa lalu.
Baca Juga: Khusus Untuk Para Pengusaha, Ini Dia Tips Menjalin Relasi Bisnis
Dalam pernyataannya yang dikutip dari kompas, Mahfud MD mengatakan "Bahwa Indonesia masih memiliki sebanyak 12 kasus pelanggaran HAM berat yang belum terselesaikan".
Hal tersebut diungkapkan Mahfud MD di Blok M Plaza, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (14/3/2024).
Mahfud MD menekankan "Salah satu kendala utama adalah sulitnya mengumpulkan bukti dan menetapkan tanggung jawab pidana".
"Terutama ketika pelaku sudah meninggal dunia atau tidak lagi berada dalam kondisi mental yang sehat," tambahnya.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Terbaru Menemanimu di Bulan Puasa Ramadhan 2024
Meskipun demikian, Mahfud menegaskan bahwa pemerintah tetap berkomitmen untuk menyelidiki dan menuntut pelanggaran HAM tersebut.
Ia menegaskan bahwa tidak ada batasan waktu (preskripsi) dalam mengejar keadilan atas kasus-kasus pelanggaran HAM berat ini.
Perlu diketaui Film dokumenter "Eksil" mengungkapkan sisi kelam kehidupan sejumlah warga Indonesia yang terpaksa hidup di luar negeri, tidak bisa pulang ke tanah air karena tuduhan terafiliasi dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Cerita pahit ini memberikan gambaran nyata tentang trauma dan penderitaan yang dialami oleh mereka yang terkena dampaknya.
Baca Juga: Ini Dia Step By Step Untuk Anda Yang Memulai Usaha Wedding Organizer