nasional

Suara PSI Melonjak, PDIP: Ada Kekuatan Besar di Belakang KPU yang Mengatur

Minggu, 10 Maret 2024 | 19:30 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Tangkapan Layar Kompas TV )

Bisnisbandung.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut ada suatu kekuatan besar di belakang KPU yang mengintersep hasil hitung cepat Pemilu 2024.

Ia mengaku baru mengetahui kekuatan besar di belakang KPU ini setelah bertemu dengan para pakar IT perihal mengapa suara PSI bisa melonjak sangat tinggi.

"Kami bertemu dengan para pakar IT, tidak hanya terkait KPU, tapi ada kekuatan besar dibelakang KPU yang kemudian menggunakan Sirekap untuk merancang suatu desain melalui quick count yang di-intercept," ucap Hasto di Jakarta, Sabtu (9/3/2024).

Baca Juga: Seorang Nenek Meninggal Dunia Dalam Kondisi Bersujud Saat Sholat Isya

Menurut Hasto dengan di-intercept nya teknologi Sirekap, suara Partai Solidaritas Indonesia kemudian dibesar-besarkan sementara itu suara partai pendukung Ganjar Mahfud dikecil-kecilkan.

"Kemudian PSI dibesar-besarkan suaranya. Sementara, partai yang mendukung Pak Ganjar-Mahfud dikecil-kecilkan," ucap Hasto.

"PDIP dikecil-kecilkan, PPP dikecil-kecilkan. Bahkan nanti bisa tercatat pemerintahan rezim saat ini menghilangkan sejarah Partai Kabah (PPP)," imbuhnya.

Baca Juga: Misteri Benua Atlantis Sering Dikaitkan dengan Indonesia, Surga Dunia yang Menghilang tanpa Jejak

Karena berbagai temuan-temuan inilah, Hasto menegaskan pihaknya akan maju tak gentar dalam menggulirkan hak angket ke DPR guna mengusut kecurangan Pemilu 2024.

Walaupun begitu pihaknya mengaku menolak tawaran dari Sekjen Partai Nasdem Hermawi Taslim terkait perjanjian tertulis untuk mendorong hak angket.

Hasto menegaskan bahwa untuk bekerja sama dalam mengajukan hak angket ke DPR tidak perlu sampai membuat perjanjian tertulis seperti yang dilakukan oleh Nasdem. 

Baca Juga: Megawati Menangis untuk Sang Kapten, Duta Budaya Indonesia di Korea Selatan

Menurutnya dengan kesadaran moral bahwa Pemilu 2024 ini brutal dan dipenuhi dengan berbagai kecurangan yang terstruktur, masif dan sistematis sudah cukup untuk PDIP dan Nasdem bisa bekerja sama. 

"Sehingga ketika semua dalam rel bahwa kesadaran pemilu ini adalah yang buruk dan brutal, pemilu dimana sumber daya negara, instrumen negara digunakan untuk memberikan keberpihakan kepada paslon 02, maka semua bergerak," ucap Hasto.***

Tags

Terkini