Namanya pun semakin dikenal karena ikut turut serta mendirikan Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK).
Baca Juga: Bapanas Bantah Bansos Jadi Penyebab Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras
Pada tahun 2002 Bivitri melanjutkan studi pendidikannya dan akhirnya meraih gelar Master of Law di Universitas Warwick, Inggris.
Sedangkan pemeran ketiga dari dokumenter Dirty Vote bernama Feri Amsari yang merupakan pengajar di Fakultas Hukum Universitas Andalas.
Kala itu, Feri Amsari meraih gelar sarjana dan magister di Universitas Andalas yang berlokasi di Sumatera Barat.
Baca Juga: Kunci Sukses ala Menhan Prabowo: Bekerja Keras, Cerdas, dan Disiplin di Masa Depan
Bahkan Feri sempat menempuh pendidikan magister perbandingan hukum Amerika dan Asia di William and Mary Law School, Virginia.
Dandhy Dwi Laksono sebagai sutradara Dirty Vote mengungkapkan alasannya merilis dokumenter tersebut menjelang pemilu.
Disisi lain, Dandhy pun berharap dokumenter Dirty Vote ini dapat menjadi tontonan reflektif saat masa tenang pemilu serta mampu mengedukasi publik.
Baca Juga: Jangan Disepelekan : 5 Hal Yang Dibutuhkan Pasangan Dari Kamu, Sudah Lakukan Ini?
"Diharapkan tiga hari yang krusial menuju hari pemilihan film ini akan mengedukasi publik serta banyak ruang dan forum diskusi yang digelar," ujar Dandhy Dwi laksono dikutip dari Antara hari Minggu (11/02/2024).
Tampaknya kemunculan dokumenter berjudul Dirty Vote menuai berbagai respon termasuk Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).
Tak hanya itu, perilisan Dirty Vote juga direspon oleh beberapa tim pemenangan dari paslon 01,02, dan 03.
Baca Juga: Bawaslu Awasi TPS Dekat Posko Pemenangan, Hindari Gangguan Pemilu 2024
Sebagai Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja menanggapi pertanyaan wartawan mengenai dokumenter Dirty Vote.