Bisnisbandung.com - Anies dengan tegas membantah kabar bahwa program bantuan sosial (Bansos) akan dihentikan.
Sebaliknya, pernyataan resmi menyebutkan adanya perubahan di mana Bansos akan ditingkatkan dan memiliki dua opsi: Bansos minus atau Bansos plus.
Perubahan ini menandai komitmen pemerintah untuk memberikan bantuan yang lebih tepat dan efisien kepada masyarakat.
Baca Juga: Mempermudah Gen-Z & Milenial beli rumah? KemenPUPR sedang kaji skema KPR 35 tahun
Hal ini dikutip dari youtube dialog Desak Anies, seorang perwakilan masyarakat, yang menyuarakan keprihatinan terkait ketidakakuratan data dalam Program Keluarga Harapan (PKH) dan tantangan yang dihadapi oleh generasi milenial di Maluku.
Fiki menyoroti praktik di lapangan yang cenderung kompleks, dengan adanya "ordal-ordal" atau ketidaksesuaian data yang perlu segera dibersihkan.
Anies mengatakan “Berkomitmen untuk melibatkan masyarakat dalam proses verifikasi, dengan melibatkan tokoh-tokoh seperti ketua RT, ibu-ibu PKK, Dasa Wisma, dan kader Posyandu untuk memastikan data yang akurat”.
Selanjutnya, Fiki mengajukan dua masalah utama: peningkatan soft skill dan ketersediaan lapangan pekerjaan bagi generasi milenial.
Baca Juga: Terbitkan Surat Utang senilai 2,19 Kuadriliun. Apa yang terjadi dengan China?
Anies merespons dengan rencana untuk mendorong pendidikan SMK dan program pendampingan khusus untuk lulusan perguruan tinggi, dengan fokus pada keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan di Maluku.
Dalam upaya menyediakan lapangan pekerjaan, Anies berencana untuk mempercepat pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai penyedia lapangan pekerjaan yang efisien.
Langkah-langkah lainnya mencakup perubahan regulasi terkait permodalan dan kebijakan yang mendukung UMKM.
Anies juga menyoroti pentingnya perubahan regulasi keuangan untuk mendukung pertumbuhan sektor ini.
Baca Juga: Banyak fiturnya, KTP Digital mulai uji coba bulan Juni 2024. Dilengkapi QR code?