Bisnisbandung.com - Airlangga Hartarto, Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, memberikan tanggapan terhadap pernyataan mengenai ancaman bahaya dan kehancuran.
Hal tersebut disampaikan oleh Calon Wakil Presiden nomor urut satu, Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Sebelumnya Cak Imin menyebut jika pasangan AMIN (Anies-Muhaimin) tidak memenangkan Pemilihan Presiden Indonesia dalam bahaya kehancuran.
Baca Juga: Tertarik Usaha Buket? Berikut 20 Ide Usaha Buket Selain Bunga yang Pasti Laris Manis di Pasaran
Pernyataan Airlangga Hartarto ini dikutip dari akun Instagram @tribunkaltim.
Airlangga Hartarto menyikapi pernyataan tersebut dengan menegaskan bahwa pemilihan umum (Pemilu) adalah bagian dari kontestasi politik yang diadakan setiap lima tahun sekali.
"Indonesia ini pemilu sudah setiap 5 tahun. Jadi menang kalah itu suatu hal yang biasa. Namun pemerintah jalan terus," ungkap Airlangga Hartarto.
Ia menjelaskan bahwa hasil pemilu tidak akan memberikan dampak yang signifikan terhadap kelangsungan pemerintahan.
Baca Juga: Jadi Orang Yang Selalu Dianggap Serba Salah Itu Sakit Banget
Airlangga Hartarto menyoroti betapa pentingnya regular election sebagai kunci stabilitas politik Indonesia.
Dia membagikan pengalaman saat mendampingi Presiden Joko Widodo dalam pertemuan KTT APEC dan G20.
Menurutnya, Indonesia dihargai sebagai negara demokrasi dengan jumlah penduduk terbanyak.
"Tetapi satu hal yang pasti yaitu setiap 5 tahun ada pemilu dan setiap pemimpin yang terpilih 70 persen, 80 persen melanjutkan program periode sebelumnya," tutupnya,
Baca Juga: Ini Saran CEO JPMorgan Tentang Investasi Kripto Bitcoin