Lalu Tanggal 12 Januari 2024, Israel akan membela diri di hadapan Mahkamah Internasional terkait tuduhan genosida yang dilayangkan Afrika Selatan.
Baca Juga: Kakak Bupati Bandung, Bang Romy Mohon Doa Restu Masyarakat Untuk Maju di DPR RI
"Genosida tidak pernah dideklarasikan dahulu tapi pengadilan ini memiliki keuntungan dari bukti-bukti selama 13 pekan terakhir yang menunjukkan pola perilaku dan niat yang tak dapat disangkal yang dapat membenarkan klaim yang masuk akal terkait tindak genosida,"ujar Adila Hasyim Tim legal Afrika Selatan dikutip dari Channel News Asia.
Benjamin Netanyahu selaku Perdana Menteri Israel tidak lupa merespon atas gugatan yang dilayangkan Afrika Selatan terkait masalah genosida.
Israel dan Amerika Serikat menilai gugatan genosida ini tidak berdasar dan bersumpah bakal memberikan pembelaan yang kuat.
Baca Juga: Prabowo Kritik Pimpinan BUMN 'Keenakan' dan Memburuknya Kinerja Dibanding Swasta
"Bukan Afrika Selatan, bukan kami yang melakukan genosida tetapi Hamas,"kata Benjamin Netanyahu dikutip dari France 24.
"Kami akan terus melakukan perang defensif kami,"tutup Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Perlu diketahui, Mahkamah Internasional (ICJ) didirikan pada tahun 1945 sebagai cara untuk menyelesaikan perselisihan antar negara.
Baca Juga: Real Madrid Juara Piala Super Spanyol Setelah Kalahkan Barcelona di Final
ICJ menjadi satu-satunya Pengadilan Internasional yang dapat menyelesaikan permasalahan diantara 193 negara anggota PBB.
Hal ini membuat ICJ dapat memberikan kontribusi langsung dalam hal perdamaian dan keamanan dunia.
Disamping itu juga, ICJ memberikan jalan bagi negara-negara untuk menyelesaikan masalah tanpa harus menggunakan konflik maupun perang.
Baca Juga: Resmi, Nadeo Argawinata Gantikan Syahrul Trisna Jelang Pertandingan Perdana Piala Asia
Tak lupa Menteri Luar Negeri Republik Indonesia juga memberikan pendapat tentang masalah genosida tersebut.