nasional

Akibat permukaan tanah terus turun, Jakarta berpotensi mengalami kerugian mencapai 10 Triliun

Jumat, 12 Januari 2024 | 20:25 WIB
Kondisi Jakarta semakin memprihatinkan (instagram bigalphaid)

Dimana kebutuhan air baku 2024 : 392 meter kubik per detik dan juga ketersediaan 88,2 meter kubik per detik.

Baca Juga: Gak ada salahnya dicoba, 5 Cara bikin pria peka terhadap perasaan wanita

Airlangga Hartarto bersama Menhan Prabowo Subianto membahas pembangunan Giant Sea Wall di wilayah Pulau Jawa termasuk Jakarta.

Tanggul Laut raksasa ini merupakan bagian dari pengembangan pesisir di Jakarta yang dimulai dari tahun 2014 dan ditargetkan rampung tahun 2025.

Secara tidak langsung, proyek tersebut meliputi konstruksi dinding di sepanjang garis pantai, bangunan penampungan air, dan reklamasi lahan.

Baca Juga: Ingin Lolos Tes Seleksi CPNS 2024? Simak Tips Berikut Ini

Belum lagi pembangunan infrastruktur di Jakarta tahun demi tahun terus dilangsungkan demi menumbuhkan ekonomi negara.

Maka tidak heran beberapa tahun kedepan Jakarta akan tenggelam imbas pembangunan secara terus-menerus.

Padahal resapan air Jakarta sudah cukup mengkhawatirkan apalagi masalah banjir belum bisa terselesaikan dengan baik.

Baca Juga: Kang Emil: Meretas Politik dengan Akal Sehat dan Nurani

Terbukti sudah berapa kali pergantian Gubernur DKI Jakarta masalah banjir terus menghantui wilayah ibu kota.

Menariknya lagi sejumlah editor mengedit kondisi Jakarta pada saat tenggelam dengan menggunakan teknologi AI.

Teknologi AI memperlihatkan Jakarta yang tenggelam kemungkinan dampak buruk dari masalah revitalisasi.

Baca Juga: Mengenal Orang dengan Kepribadian Introvert

Sebagai warga Jakarta tentunya merasa cemas mendengar situasi ini sehingga harapan Presiden mendatang bisa mencari solusi banjir.***

Halaman:

Tags

Terkini