Bisnisbandung.com - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo buka suara terkait isu pupuk yang tengah memanas.
Dalam wawancaranya yang dikutip dari kompas, Ganjar mengungkapkan bahwa masalah sebenarnya bukanlah Kartu Tani, melainkan distribusi subsidi pupuk yang kurang memadai.
Menanggapi tudingan politik yang menyasar dirinya terkait Kartu Tani, Ganjar dengan tegas menyatakan bahwa sistem tersebut bukanlah penghambat, melainkan solusi untuk memastikan distribusi tepat sasaran.
Baca Juga: Loh kok bisa? Denmark menjadi negara paling bersih dari korupsi. Ternyata ini rahasianya
"Pakai Kartu Tani, pakai KTP, atau tanpa apa-apa, yang penting subsidi pupuknya cukup disalurkan," ujarnya.
Ganjar menyoroti perlunya distribusi pupuk yang tertutup dan tepat sasaran.
Ia menegaskan bahwa memiliki database di Kartu Tani adalah langkah kritis untuk memastikan bahwa bantuan pupuk benar-benar diterima oleh para petani yang berhak.
Ganjar mengatakan "Saya punya data Kartu Tani, ini bukan soal kartunya saja, tapi data para petani yang berhak mendapatkan pupuk,”.
Baca Juga: Bikin heboh di Debat Capres ketiga, Berapa anggaran Kementerian Pertahanan Indonesia?
“Kita harus memastikan bahwa subsidi ini tepat sasaran, agar tidak terjadi protes dan ketidakpuasan," tambahnya.
Ganjar juga menyoroti kesulitan yang dihadapi para petani dalam menjual hasil panen mereka.
Dengan harga yang cenderung turun saat panen raya, ia mengajak pemerintah untuk menghidupkan kembali Pasar Induk.
Menurutnya, langkah ini dapat membantu petani dalam menjual hasil panen dengan harga yang adil.
Baca Juga: Diberhentikan gara-gara film G30S PKI? Begini kondisi sekarang mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo