Dilansir dari Korea Times, tercatat rata-rata orang yang meninggal dunia akibat bunuh diri di Korea Selatan per harinya menyentuh angka 35,4%.
Baca Juga: Mengubah Data Menjadi Strategi: Pemetaan Demografi sebagai Kunci Sukses dalam Pemasaran
Michael Breen seorang penulis buku The New Koreans membeberkan penyebab kenapa angka bunuh diri di Korea Selatan bisa tinggi.
Michael menjelaskan bahwa penyebab utama kenaikan kasus bunuh diri di Korea Selatan terjadi pada orang dewasa.
"Yang menyebabkan kenaikan angka bunuh diri di (Korea Selatan) adalah bunuh diri pada orang dewasa,"ujar Michael Breen dikutip dari The Korea Herald.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Sentil Program Makan Gratis Rp400 Triliun Prabowo-Gibran
Ternyata penyebab kematian itu sudah terjadi setelah krisis finansial Asia 20 tahun lalu dan banyak terhubung dengan situasi ekonomi.
Bahkan Michael Breen juga menambahkan penyebab dari angka kematian bunuh diri di Korea Selatan disebabkan sakit dan tidak mengonsumsi obat.
"Ada banyak sekali kasus bunuh diri orang tua yang ketika mereka sakit, tidak mengkonsumsi obat, mereka tidak ingin menjadi beban bagi keluarganya ataupun orang lain,"tambah Michael Breen dikutip dari The Korea Herald.
Baca Juga: Optimasi Manajemen Sumber Daya Manusia: Pentingnya Struktur Organisasi HRD
Cho Hyun-Seob sebagai President of the Korea psychological Association menuturkan penyebab angka bunuh diri di Korea Selatan.
"Sikap terhadap kesehatan mental yang dirahasiakan karena orientasi keluarga, budaya, kolektivis, dan masalah psikologis dapat dilihat beberapa penyebabnya,"kata Cho Hyun-Seob dikutip dari Asia Times.
"Bunuh diri bukanlah aksi untuk bertanggung jawab tetapi malah upaya untuk menghindari tanggung jawab,"tambahnya.
Baca Juga: Cak Imin: Ayo Bersatu Jangan Sampai Menyesal Seperti Tetangga Sebelah
Tanggal 5 Desember 2023, Pemerintah Korea Selatan telah meluncurkan rencana komprehensif menawarkan check up kesehatan mental untuk anak muda.