Bisnisbandung.com - Sampah merupakan salah satu masalah yang banyak dihadapi berbagai daerah di Indonesia saat ini.
Berbagai kompenen masyarakat mendorong perlu adanya keseriusan dari Presiden yang akan terpilih nantinya untuk menangani masalah sampah di Indonesia.
Salah satunya datang dari FORPASI (Forum Peduli Sampah Seluruh Indonesia) bersama dengan BijakMemilih yang melaksanakan acara yang berjudul "1 2 3, Siapa Peduli Sampah?".
Acara yang telah sukses diselenggarakan pada tanggal 22 Desember 2023 tersebut bertujuan untuk mengetahui gagasan dari elemen calon presiden khususnya mengenai komitmen dalam mengatasi permasalahan sampah secara menyeluruh.
Baca Juga: Exploring Karir Pilihan, Trik Level Up Keterampilan Diri Untuk Pekerjaan
Dalam momentum pesta demokrasi 2024, acara ini merupakan kontribusi kepada diskursus isu publik, khususnya isu sampah, dan secara bersamaan menjadi referensi isu bagi pemilih khususnya kaum muda dalam menentukan pilihannya.
FORPASI merupakan organisasi yang memiliki fokus dalam meningkatkan kepedulian publik terhadap isu persampahan sehingga menciptakan keberpihakan politik para pemimpin publik.
"Terbakarnya 38 TPA dalam Juni-Oktober 2023 merupakan bukti kekasaran umat manusia pada lingkungan. Dan semua akan kembali ke kita, udaranya kita hirup, airnya kita minum, dan sumber dayanya kita makan. Tapi apa yang bisa kita lakukan untuk menjaga semua itu?", ucap Hadohoan Satyalen Simaremare yang merupakan Pendiri dan Inisiator FORPASI, mengutip dari data yang dikumpulkan Aliansi Zero Waste Indonesia.
Hadohoan juga menyampaikan konsep Indonesia Lestari yang merupakan bentuk kecintaan kepada tanah air dan diejahwantahkan dalam upaya nyata dalam menjaga lingkungan untuk generasi berikutnya dengan semangat gotong royong.
Baca Juga: Bisnis Kecil dengan Sentuhan Lokal: Rekomendasi Belanja Dukungan Lokal di Bali
"Keberpihakan politik dari para calon presiden sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan isu sampah, sehingga terdapat prioritas dan anggaran yang benar benar memadai." kata Hadohoan
"Kami juga mengusulkan pembentukan badan penanggulanangan sampah nasional untuk mengintegrasikan penanganan sampah dari hulu ke hilir, dan dari tingkat pusat hingga daerah. Sehingga tercipta kesehatan masyarakat dan menyokong ekonomi hijau khususnya potensi daerah pariwisata yang sangat berpotensi mengalami isu sampah dan lingkungan", lanjutnya.
Acara diskusi ini juga dihadiri oleh Sri Bebassari, Ketua Dewan Pembina Indonesian Solid Waste Association (InSWA), yang merupakan narasumber pakar dalam pengelolaan sampah tingkat nasional.
Wanita yang mendapat julukan “Ratu Sampah" ini merupakan salah satu penggagas Undang Undang No.18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah.