Alasan kuat kenapa warga Aceh menolak karena beberapa pengungsi Rohingya sebelumnya berperilaku tidak terpuji dan melanggar aturan.
Seperti misalnya, pengungsi Rohingya sebelumnya telah membuat kekacauan antara lain kabur dari penampungan sampai melakukan tindakan kriminal.
Beredar video viral di media sosial dimana pengungsi Rohingya tidak bersyukur atas pemberian makanan kepadanya.
Pemberian makanan kepada mereka dari warga Aceh dinilai porsinya cuma sedikit untuk mengisi perut.
Ada juga laporan yang mengatakan pengungsi Rohingya meresahkan karena melempari rumah warga dengan batu.
Sudah bukan rahasia umum lagi dalam beberapa tahun silam, banyak pengungsi Rohingya ditampung di sejumlah wilayah Aceh Indonesia.
Tampaknya pengungsi Rohingya tidak belajar dari pengalaman, dimana mereka selalu membuat resah dan kesal warga sekitar.
Baca Juga: Politik Pertahanan Keamanan: Membangun Keunggulan dan Kedaulatan
Maka jangan heran sebenarnya warga Aceh menolak keras kedatangan pengungsi Rohingya ke wilayahnya.
Bukan karena tidak hormat kepada sesama muslim, melainkan kelakuannya dinilai tidak mencerminkan sebagai seorang muslim.
Seperti kejadian bulan Juli 2023 lalu, seorang pemuda Rohingya ditangkap atas tuduhan pelecehan seksua sampai membuang nasi bantuan warga Aceh.
Baca Juga: Politik Pemberdayaan Pemuda: Menumbuhkan Potensi dan Kontribusi Generasi Muda
Tindakan minus dari pengungsi Rohingya yang nekat membuang bantuan makanan ke laut membuat warga Aceh semakin marah.