Bisniabndung.com - Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah memicu perbincangan hangat.
Setelah Fahri Hamzah mengungkapkan pandangannya terkait Gibran Rakabuming menjadi calon wakil presiden (Cawapres).
Pernyataan tersebut diambil dari Instagram ridepreneur, menggambarkan pandangan Fahri Hamzah terhadap dinamika politik di tanah air.
Baca Juga: BRI Rayakan Ulang Tahun ke-128 dengan Capaian Gemilang
Fahri Hamzah menyatakan bahwa proses pemilihan Cawapres seharusnya dilakukan secara transparan dan tidak dikondisikan.
"Prosesnya terus terang aga naik turun dan bukan dikondisikan," tegasnya.
Hal ini, menurutnya, akan memberikan jawaban terhadap kecurigaan masyarakat terkait posisi Jokowi dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi dinamika politik.
Dalam konteks calon yang gagal, Fahri Hamzah menyebut Puan Maharani dan Ganjar Pranowo sebagai contoh yang tidak berhasil.
Baca Juga: Terungkap! 5 Hal yang Membuat Orang Pendiam Dianggap Lebih Cerdas
"Jadi Puan gagal, Ganjar gagal, dan keluar. PDIP keluar, bikin blok sendiri berarti sudah tiga keping blok ini kan," ungkapnya, merinci dinamika internal partai.
Fahri Hamzah menjelaskan bahwa dalam sebuah koalisi, pertanyaan muncul mengenai siapa yang dapat merepresentasikan Prabowo dan Jokowi.
"Sekarang di koalisi bertanya, kira-kira dengan siapa lagi seorang yang merepresentasikan Prabowo dan seorang yang merepresentasikan Jokowi," katanya.
Baca Juga: Perayaan HUT ke-128 BRI, Pelanggan Dapat Menikmati Berbagai Penawaran Menarik di Berbagai Tempat
Menyoroti kelompok yang menyetujui keputusan tersebut, Fahri Hamzah menyebut bahwa simbol Puan dan Ganjar tidak berhasil,