Bisnisbandung.com - Dikutip dari ommaxinfo di Instagram, Hendri Satrio seorang dosen dan analis komunikasi politik Indonesia yang akrab disapa Hensat, membuka analisis menariknya.
Analisisnya tersebut terkait hubungan politik antara Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo (Jokowi).
Analisis Hendri Satrio tersebut mengemuka setelah spekulasi publik mengenai kemungkinan pemecatan Jokowi oleh Megawati.
Baca Juga: Sangat Mudah! 10 Cara Sederhana Memahami Perasaan Pria agar Hubungan Makin Mesra
Menurut Hendri Satrio, Megawati Soekarnoputri tidak memecat Jokowi karena pertimbangan demokrasi dan kebijakan.
Dalam video tersebut, dia menyebut bahwa jika Megawati memecat Jokowi, maka yang bersangkutan dapat dianggap sebagai "malin kundang yang durhaka.".
"Dia menjaga demokrasi kemudian dia tidak marah," ujar Hensat.
Ini mencerminkan sikap politik Megawati yang dianggapnya sebagai pengayom demokrasi, yang lebih memilih mempertahankan persatuan daripada mengambil langkah ekstrim seperti memecat Jokowi.
Baca Juga: Sering Mengeluh? Mungkin Kamu Masuk 4 Tanda Butuh Pendamping Hidup
Hendri Satrio juga menyoroti perjalanan karier Jokowi yang dianggap luar biasa.
"Dia besarkan anaknya dari rakyat biasa kemudian walikota jadi gubernur, jadi presiden dua periode," imbuhnya.
Analisis tersebut menggarisbawahi pengaruh besar Megawati dalam pembentukan karier politik Jokowi.
Namun, Hensat mencatat bahwa Megawati tampaknya merasa diabaikan oleh Jokowi.
Baca Juga: 4 Kata-Kata Menyakitkan Dari Cewek Yang Bikin Cowok Ogah Memperjuangkannya
Artikel Terkait
Maman Abdurrahman: Isu HAM sebagai Alat Politik di Pilpres
Mahfud MD: Revisi Undang-undang KPK Hanya Bagian dari Agenda Pelemahan
Pertarungan Ide: Prabowo Angkat Soal Pengangguran, Ganjar Beri Jawaban Cerdas
Fahri Hamzah Menilai Kritis Calon Presiden, Antara Prabowo dan Dua Capres Lainnya
Ustaz Abdul Somad Resmi Deklarasikan Dukungan, Suara Kritis untuk Pilpres 2024
Rahayu Saraswati Beberkan Rahasia, Mengapa Prabowo Memutuskan Maju Lagi di Pilpres 2024