Bisnisbandung.com - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), mengungkapkan keprihatinannya terkait semakin meningkatnya jumlah pengungsi Rohingya.
Seperti diketahui jumlah pengungsi Rohingya terus meningkat yang memasuki wilayah Indonesia, khususnya di Provinsi Aceh.
Dikutip dari halaman setkab, Presiden Jokowi menyoroti adanya dugaan kuat terkait tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dalam aliran pengungsian ini.
Baca Juga: 5 Ide Liburan Akhir Tahun Untuk Kamu yang Mencari Keseruan Namun Tetap Ramah Di Kantong
“Saya memperoleh laporan mengenai pengungsi Rohingya yang semakin banyak, yang masuk ke wilayah Indonesia, terutama Provinsi Aceh." ujar Presiden
Presiden menambahakan “Terdapat dugaan kuat ada keterlibatan jaringan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dalam arus pengungsian ini,", mengisyaratkan seriusitas pemerintah dalam menanggapi masalah tersebut.
Presiden menegaskan komitmen pemerintah untuk menindak tegas para pelaku TPPO yang terlibat dalam pengungsian ini.
Baca Juga: Mengenali 7 Tanda Hubungan Tidak Sehat, Segera Menjauh!
"Pemerintah Indonesia akan menindak tegas pelaku TPPO," tandasnya, menegaskan bahwa keamanan dan kesejahteraan masyarakat harus diutamakan.
Lebih lanjut, Jokowi menyampaikan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan sementara kepada pengungsi Rohingya, namun tetap memprioritaskan kepentingan masyarakat lokal.
Dengan langkah ini, pemerintah berupaya menjaga keseimbangan antara memberikan bantuan kemanusiaan dan memastikan bahwa masyarakat lokal tetap menjadi prioritas.
Baca Juga: Fraksi Gerindra Dukung Langkah Penunjukan Gubernur DKI Jakarta oleh Presiden
"Pemerintah akan memberikan bantuan kemanusiaan sementara kepada pengungsi dengan mengutamakan kepentingan masyarakat lokal," tandasnya.
Pemerintah akan terus berkoordinasi dengan organisasi internasional untuk menangani secara holistik masalah pengungsi Rohingya ini.