Bisnisbandung.com - Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, mengungkapkan pandangannya terkait kebebasan berekspresi.
Khususnya terkait para stand-up komedian yang kerap merasa takut mengkritik pejabat publik.
Dalam acara Dialog Pers di Kantor PWI Pusat, Jakarta, Ganjar menegaskan bahwa pejabat negara seharusnya terbuka terhadap kritik, bahkan dari kalangan komedian.
Ganjar memberikan perhatian khusus terhadap kekhawatiran para standup komedian yang seringkali merasa takut untuk menyampaikan kritik terhadap pejabat publik.
Baca Juga: Blak-Blakan Perihal Diminta Rp1,6 Triliun Untuk Jadi Cawapres, Mahfud MD: Di PDIP Nggak Ada Bayar!!!
"Para stand-up komedian jadi ketakutan semua, 'Mas kalau saya kritik ini gimana?' 'Loh, saya kritik saja, tapi kalian nanti saya kritik jangan marah ya'," ujar Ganjar, mencerminkan atmosfer ketidakpastian yang dirasakan oleh para pelaku seni tersebut.
Menurut Ganjar, penting bagi komedian untuk bersedia menerima kritik, termasuk dari pejabat negara.
Namun, ia juga mencatat bahwa ada protes dari pihak standup komedian yang berpendapat bahwa seharusnya pejabat publik menjadi objek kritik, bukan sebaliknya.
Ganjar menekankan pentingnya terciptanya ruang dialog dan dialektika antara pejabat publik dan para komedian.
Baca Juga: Bagaimana Cara Agar Artikel Kita Bisa Menjadi Uang Pemasukan Kita?
"Tentu saja, kita harus bisa bertanya, mengapa pejabat tidak dapat menerima kritik seperti yang mereka berikan kepada orang lain," tegasnya.
Pernyataan Ganjar ini mencerminkan dorongan untuk menciptakan lingkungan di mana kebebasan berbicara dihargai dan diakui sebagai bagian dari proses demokrasi.
Dia menekankan bahwa pejabat publik seharusnya berada dalam posisi terbuka dan responsif terhadap kritik yang datang dari berbagai pihak, termasuk dari kalangan komedian.
"Saya pikir, pejabat publik harus berada dalam posisi menerima kritik. Kita ini masih belajar, belum mapan-mapan banget. Kalau Anda boleh kritik, kenapa saya tidak boleh?" ujarnya dengan nada tanya, menunjukkan pentingnya menghindari sikap defensif dan membuka ruang untuk pembelajaran dan perbaikan.