nasional

Singgung Sistem Demokrasi Salah Satu Parpol, Eep Saefulloh: 'Itu Sejarah Partai Tua yang Sudah Dikubur Habis'

Minggu, 26 November 2023 | 11:00 WIB
Pengamat politik dan konsultan politik, Eep Saefulloh Fatah (Youtube.com/mojokdotco)

Bisnisbandung.com - Pengamat politik, Eep Saefulloh Fatah memberikan kritikan tajam terkait pemimpin muda yang digaungkan partai Gerindra

Dikutip dari akun Instagram @faktaanies, Eep ungkap kekecewaanya dengan sistem demokrasi yang diusung salah satu partai politik.

Bahkan cara pemilihan dan pengangkatan calon tersebut dianggap terasa usang.

Baca Juga: Popularitas Kampung Wisata Sablon Bandung, Orderan Kaos Partai Politik Meningkat Menjelang Pemilu

"Dua hari jadi anggota partai, langsung jadi ketua umum tanpa ada proses demokratis di partai itu, itu tua banget mas" ungkap Eep

Menurut Eep, tidak seharusnya dalam suasana Koalisi Indonesia Maju yang memberikan ruang bagi anak muda, skeptisisme timbul,

Karena keberlanjutan partai-partai tradisional masih mempertahankan pola lama yang cenderung otoriter.

"Sekalipun umurnya 21 tahun misalnya ditempatkan di tempat itu, saya ditempatkan di situ dengan proses yang sangat tua." ujar Eep

"Maka tidak lagi autentik. Saya tidak bisa bilang bahwa muda tampil jadi ketua umum, enggak, prosesnya tua banget." tegas Eep

Eep menjelaskan, sikap konservatif dan oligarki partai, yang terasa kuat dalam beberapa partai politik, merendahkan esensi demokrasi.

Baca Juga: Kebutuhan Yang Banyak Apalagi Mendekati Pemilu, Dari Mana Saja Sumber Dana Partai Politik?

Sebuah partai yang tidak melibatkan anggotanya dalam proses demokratisasi, tanpa kongres atau musyawarah nasional,

Cenderung menciptakan lingkungan yang tua dan tidak responsif terhadap dinamika masyarakat.

"Partai yang tidak mengadakan kongres, munas atau apapun,

Tidak menciptakan sistem demokratis dan diatur oleh kekuatan sentral di atas. Oligarki partai namanya itu mas" tegas Eep

Halaman:

Tags

Terkini