Bisnisbandung.com- Dalam panggung politik Indonesia, gejolak baru mewarnai persiapan menuju Pemilihan Presiden 2024.
Yohanes Aria Bima Trihastoto, politikus dan anggota DPR RI dari partai PDI Perjuangan dia lahir 29 Mei 1965 di Semarang Jawa Tengah menyampaikan pandangannya terhadap situasi politik terkini di Indonesia.
Aria Bima Lulusan Universitas Gadjah Mada yang merupakan politikus PDI Perjuangan menciptakan gelombang ketidakpastian dengan menyebut adanya "toxic relationship" di sekitar Jokowi.
Baca Juga: Raja Qatar Dan Presiden As Memajukan Visi Bersama Untuk Timur Tengah Yang Damai
PDIP sebagai partai yang telah memberikan dukungan besar kepada Jokowi sejak awal karir politiknya menyatakan kesedihan mereka atas keputusan Gibran.
Dalam sebuah video Instagram yang dikutip dari kompas Aria Bima menyebut adanya "toxic relationship" di sekitar Jokowi.
"Toxic Relationship" ialah hubungan kurang sehat hingga membuat individu yang terlibat didalamnya merasakan tidak berbahagia, direndahkan atau mengalami ketidakadilan.
Baca Juga: Rumah Sakit Di Gaza Berhenti Beroperasi, Krisis Kesehatan Dan Kematian Meningkat
Menurut Aria Bima ” Hal itu terpengaruhan orang disekitarnya dengan mengabaikan birokasinya, mengabaikan pelayanan yang dianggap tidak ber etika soal kepatutan, kesantunan dan moralitas”.
“Pak Jokowi dan mas Gibran orang solo dinilai seperti itu karena dianggap meninggalkan partai” ungkap Aria Bima.
Rumor tentang Gibran Rakabumiraka putra sulung Presiden Joko Widodo sebagai bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi Prabowo Subianto, telah menciptakan sorotan tajam.
Baca Juga: Melalui Pendidikan Kewirausahaan, LKP Karya Jelita Dukung Realisasi Revolusi Mental
Tidak hanya mengejutkan dalam konteks peta calon, namun juga menimbulkan pertanyaan mengenai hubungan antara Jokowi dan partainya.
Seperti diketahui Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka secara resmi mencalonkan diri untuk Pemilihan Umum Presiden 2024 di Indonesia.