Maka bisa jadi upaya ini termasuk black campaign terhadap beliau sebagai strategi dari lawan politiknya untuk mengalahkan dia.
Apabila pada kampanye pemilu di tahun 2024 ini, isu tersebut diangkat lagi ke permukaan, maka bisa dipastikan akan menyulitkan Danjen Kopassus tersebut bersama timnya.
Baca Juga: Suhartoyo resmi terpilih sebagai Ketua MK, Berikut Tanggapan Wapres Ma’ruf Amin
2. Bocorkan Isu 3 Periode
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto baru-baru ini mengungkap bahwa Jokowi pernah ingin memperpanjang masa jabatannya menjadi 3 periode.
Hasto menyebut mantan gubernur DKI Jakarta itu minta agar didukung supaya lanjut menjadi presiden 3 periode yang disampaikan melalui pihak lain kepada PDIP.
Pernyataan Hasto tersebut diperkuat oleh politikus PDIP lainnya yaitu Adian Napitupulu dan Deddy Sitorus bahwa benar 'Pak Lurah' melalui pihak lain meminta masa jabatannya diperpanjang.
Namun secara tegas Hasto mengatakan PDIP menolak permintaan tersebut di depan awak media.
Hasto menjelaskan alasan partainya menolak perpanjangan masa jabatan presiden menjadi 3 periode itu karena PDIP berpegang teguh pada konstitusi.
Baca Juga: Hari Pahlawan, Presiden Jokowi Pimpin Upacara di TMPN Kalibata
Lalu apa hubungannya isu 3 periode jabatan presiden ini dengan Prabowo? Saat ini PDIP menilai bahwa Jokowi sudah tidak sejalan lagi dengan mereka.
Partai berlambang banteng itu mengungkapkan bahwa Jokowi telah meninggalkan mereka dan kini mendukung Prabowo.
Memang tidak secara langsung dikatakan sendiri oleh mantan wali kota Solo tersebut dalam memberi dukungan, namun buktinya ada dan jelas.
Dengan hengkangnya Gibran putra Jokowi yang juga Kader PDIP menjadi Cawapres Prabowo mengisyaratkan secara jelas bahwa presiden berada dipihak Koalisi Indonesia Maju.
Maka Prabowo bisa saja kecipratan stigma negatif isu 3 periode tersebut. Publik bisa saja menilai bahwa mereka adalah kumpulan orang yang haus kekuasaan.
Baca Juga: Bojan Beri Persib Libur 5 Hari Di Jeda Internasional