Bisnisbandung.com - Prabowo Subianto kembali berkompetisi di pilpres 2024. Kini secara fakta dia bertanding lagi dengan PDI Perjuangan.
Namun bila dilihat dari fakta, capres Prabowo Subianto sudah pernah bersaing dengan PDI Perjuangan pada 2 pemilu sebelumnya.
Walau fakta membuktikan sudah 3 kali mencalonkan diri dan kalah, Prabowo Subianto ingin mencoba lagi kontra PDI Perjuangan.
Pemilu presiden sebelumnya hanya 2 pasangan kandidat calon, berbeda dengan tahun ini, KPU (Komisi Pemilihan Umum) telah resmi menerima 3 paslon capres-cawapres.
Apa saja hal yang dapat membuat tim Prabowo kewalahan bila lawan politiknya memainkan isu-isu rawan? Langsung saja simak ulasannya.
Baca Juga: Selamat Tinggal Putu Gede, Babak Baru di Pertahanan Tim Persib Dimulai
1. Pernah dipecat
Setiap kesempatan interview Adian Napitupulu kader PDIP selalu mengatakan bahwa Prabowo adalah pecatan TNI.
Mengapa pecatan terus dikemukakan, karena tentunya seorang yang keluar dari kedinasan dengan cara diberhentikan paksa pasti punya citra buruk saat bertugas.
Sehingga citra negatif yang tersebar ke masyarakat menjadi cara yang dianggap pas untuk mempersulit menteri Jokowi tersebut untuk terpilih dalam pemilu.
Bahkan ketika menjadi tim pemenangan Jokowi pada pemilu pilpres yang lalu Adian selalu menyebut Prabowo dipecat secara tidak hormat dari militer.
Pemecatan itu terjadi menurut Wakil Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP) PDIP tersebut disebabkan karena keterlibatan Prabowo dalam penculikan aktivis di tahun 1998.
Baca Juga: Perdana di Piala Dunia, Timnas U-17 Indonesia Siap Hadapi Ekuador
Hal itu tertuang dalam surat yang dikeluarkan oleh DKP (Dewan Kehormatan Perwira) dan redaksi tersebut dibenarkan oleh Fachrul Razi yang kala itu ikut menyidang Prabowo.
Berita tentang pemecatan Prabowo dari TNI memang selalu kita dengar menjelang pemilu, apalagi Ketum Gerindra tersebut tidak pernah absen menjadi calon presiden.