Upacara diawali kirab yang berupa barisan prajurit, dilanjutkan para pembesar keraton di belakang para prajurit, setelah itu di belakangnya adalah para abdi dalem.
Para abdi dalem putri mengenakan kebaya hitam, jarik dan menggunakan samir. Para abdi dalem putri mengenakan beskap, atau boleh juga mengenakan surjan berwarna hitam, jarik, dan menggunakan samir. Para pabdi dalem putra membawa bersama mereka, dua pasang gunungan.
Baca Juga: Rayakan Maulid Nabi Muhammad, Erick Thohir Berkunjung ke Pesantren di Jawa Timur
Mereka semua berjalan tanpa alas kaki, dari keraton menuju Masjid Agung Surakarta.
Sesampainya di Masjid Agung Surakarta, maka para abdi dalem dan kerabat keraton mendoakan keselamatan dan kesejahteraan bagi raja, kerabatnya, maupun masyarakat Surakarta.
Mereka juga berdoa agar gunungan yang akan dibagikan pada masyarakat akan memberikan keberkahan dan membawa keharmonisan hidup dengan sesame dan alam semesta.
Selanjutnya gunungan diperebutkan oleh warga masyarakat.
Masyarakat percaya bahwa bahan makanan dari gunungan sekaten dapat melancarkan rezeki dan mendatangkan keberkahan bagi mereka yang mendapatkan.
Baca Juga: Tips Outfit Kece : Rekomendasi 4 Jenis Sepatu yang Wajib Kamu Punya
Selanjutnya para pembesar keraton dan abdi dalem kembali ke Keraton Kasunanan Surakarta.
Acara selanjutnya adalah pembagian udik-udik. Yaitu berupa uang logam yang dibagikan kepada masyarakat.
Hal ini juga menjadikan antusiasme bagi para warga masyarakat untuk memperebutkannya.
Demikianlah tradisi tahunan terkait Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan oleh Keraton Kasunanan Surakarta.
Semoga tradisi ini tetap lestari demi lestarinya budaya nusantara dan terpeliharanya nilai-nilai leluhur yang adiluhung.***