Bisnisbandung.com - Berbagai masalah dan kekhawatiran dari investor asing untuk berinvestasi kepada mega proyek di IKN tampaknya membuat Presiden Jokowi mengalami kepanikan.
Pada awalnya akibat pandemi covid-19 rencana mega proyek pembangunan IKN sempat mangkrak sehingga investor asing juga ikut meragukan jika ingin berinvestasi.
Selain membutuhkan bantuan anggaran dari APBN, tampaknya pembangunan mega proyek di wilayah IKN tersebut juga harus mendapat suntikan dana dari investor asing.
Salah satu alasan pemindahan ibukota ke Kalimantan jelas karena provinsi ini berada tepat di tengah Khatulistiwa dan dianggap paling mewakili dari segi budaya dibanding Jakarta.
Disamping itu juga, wilayahnya lebih minim banjir karena pulau ini memang sangat minim bencana alam juga pepohonan dan hutan yang masih sangat terjaga.
Sayangnya berbagai masalah muncul di tengah proses pembangunan mega proyek besar ini bahkan hingga kini belum lepas dari perdebatan soal apakah IKN penting atau tidak.
Belum lagi beberapa investor asing dari negara lain justru memilih mundur dari proyek yang kini sudah menelan biaya tak sedikit.
Berbeda halnya jika dibandingkan negara para penggila K-pop yakni Korea Selatan beribu kota Seoul.
Baca Juga: Keseringan pinjol, OJK sebut hampir 47% Gen-Z suka ngutang tapi tidak suka bayar
Baru-baru ini ibukota Korea Selatan dipindahkan ke Kota Sejong dan menjadi ibukota negara termuda di dunia.
Sebenarnya rencana peresmian ibukota Sejong sudah dicanangkan sejak tahun 2003 silam oleh Presiden Korea Selatan Roh Moo-Hyun namun baru terealisasi tahun 2012.
Sejong bertumbuh menjadi ibukota yang ramah lingkungan serta ditopang dengan kecanggihan teknologi yang akan mempermudah kehidupan warganya.